Drone

Jerman akan kirimkan bantuan terbaru 316 drone Vector dan 30 RQ-35 Heidrun ke Ukraina

AIRSPACE REVIEW – Untuk memberikan dukungan militer kepada Ukraina dalam menghadapi Rusia, Pemerintah Jerman kembali memberikan bantuan terbaru. Kali ini berupa 316 drone intai Vector dan 30 jenis RQ-35 Heidrun.

Informasi tersebut diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Jerman secara resmi pada 17 April 2025.

Kehadiran ratusan drone ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) Ukraina secara signifikan di garis depan medan tempur.

Vector adalah drone intai yang dikembangkan oleh Quantum Systems, Jerman. Drone ini memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal dan dibekali sistem propulsi listrik (eVTOL).

Drone memiliki memiliki desain sayap tetap dengan lebar 2,8 m dan panjang badan 1,6 m. Daya tahan terbangnya selama 120 menit, dan jangkauan operasional sekitar 30 km.

Sedangkan RQ-35 Heidrun adalah drone intai yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Denmark Sky-Watch. Drone ini menawarkan kemampuan pengawasan taktis di ketinggian rendah.

Drone mini Heidrun dapat diluncurkan dengan tangan, sehingga menghilangkan kebutuhan akan peralatan pendukung darat yang merepotkan.

Dilengkapi dengan sistem kamera tiga lensa, termasuk kemampuan pencitraan tampak dan termal, RQ-35 Heidrun dapat mengirimkan umpan video langsung dalam jarak melebihi 30-40 km.

Platform muatan kamera dilengkapi gimbal yang distabilkan, menawarkan zoom optik mulai dari 20x hingga 40x dan opsi zoom digital tambahan.

RQ-35 Heidrun dapat terbang hingga 100 menit, toleransi angin maksimum 12 m/detik, dan ketinggian terbang hingga 5.200 m. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago