AIRSPACE REVIEW – Komite Keamanan Kabinet India telah menyetujui niat pemerintah negara itu untuk membeli 26 jet tempur Rafale M (Marine) buatan Dassault Aviation dari Prancis.
Armada Rafale M akan ditempatkan di kapal induk INS Vikrant untuk memperkuat Angkatan Laut India (IN).
Kontrak akuisisi Rafale M diharapkan akan ditandatangani dalam beberapa hari ke depan, menurut laporan media India mengutip komite.
Paket tersebut mencakup 22 jet Rafale M kursi tunggal dan empat pesawat latih kursi ganda, ditambah sistem persenjataan, simulator, pelatihan awak, dan dukungan logistik berbasis kinerja selama lima tahun.
Keputusan India untuk membeli jet tempur Rafale M artinya telah menyingkirkan Boeing F/A-18 Super Hornet dari Amerika dalam persaingan tender yang ketat.
Kedua pesawat tersebut kompatibel dengan sistem CATOBAR yang digunakan oleh kapal induk INS Vikrant maupun sistem STOBAR yang digunakan pada kapal induk India lainnya, INS Vikramaditya.
Jet Rafale M akan menggantikan peran armada MiG-29K Angkatan Laut India yang sudah tua.
Peluncuran Rafale M dengan modifikasi khusus untuk Angkatan Laut India tersebut diharapkan dapat dilakukan dalam waktu 18 bulan setelah kontrak ditandatangani.
Sementara pengiriman pesawat pertama akan dilakukan oleh Dassault 37 bulan setelah kontrak ditandatangani.
Kontrak tersebut juga mencakup peningkatan, peralatan dan suku cadang untuk 36 jet Rafale yang sudah dimiliki oleh Angkatan Udara India (IAF).
Sebelumnya, India telah membeli tiga lusin jet Rafale untuk IAF senilai 8,8 miliar USD pada tahun 2016.
Rafale-M mampu membawa hingga 9,5 ton senjata, tangki bahan bakar, dan pod pada 13 titik pemasangan.
Pesawat dilengkapi dengan head-up display (HUD) di bagian kokpit serta teknologi canggih lainnya, termasuk sistem manajemen daya untuk membantu pendaratan pesawat di kapal induk. (RNS)

