AIRSPACE REVIEW – China kembali melakukan uji terbang jet tempur generasi keenam yang oleh banyak kalangan disebut “J-50” atau “J-XDS”.
Foto-foto uji terbang pesawat terbaru ini beredar di internet, menandakan langkah China yang semakin maju dalam pengembangan pesawat tempur generasi berikutnya.
Belum dipastikan misi pesawat yang diduga merupakan buatan Shenyang Aircraft Corporation ini.
Namun para ahli berpendapat, melihat desainnya yang beda, kemungkinan besar J-50 dikembangkan untuk misi patroli jarak jauh dan serangan siluman, bukan pertempuran udara jarak pendek tradisional.
Sebelumnya, pesawat ini terlihat pertama kali terbang di atas Shenyang, Provinsi Liaoning pada bulan Desember 2024.
Tetapi gambar baru yang dirilis pada awal tahun 2025 memperlihatkan tampilan yang lebih jelas mengenai konfigurasinya.
Menyorot desain J-XDS, terdapat perubahan desain yang dilakukan oleh China di mana desain ini tidak menunjukkan salinan keras dari pesawat asing, khususnya AS.
Diduga bahwa desain J-50 kemungkinan besar disesuaikan dengan kebutuhan operasional militer China sendiri.
Prototipe J-50 menampilkan bentuk rancangan yang khas, termasuk sayap lambda yang menyapu tebal dengan ujung yang menyapu ke bawah.
Dua saluran masuk udara terlihat di bawah badan pesawat dengan kemampuan pemasukan supersonik (DSI) tanpa pintasan.
Salah satu fitur lain yang paling menonjol, adalah keberadaan ujung sayap yang dapat digerakkan yang dapat berfungsi sebagai permukaan kendali tambahan.
Para ahli juga mencatat, tidak ada fitur tertentu yang terkait dengan kelincahan pertempuran udara pada prototipe ini.
Hal itu menunjukkan bahwa platform ini mengutamakan daya tahan, pengurangan tanda radar, dan kemampuan bertahan hidup di lingkungan pertahanan udara canggih.
Meskipun China secara resmi mengklasifikasikan pesawat itu sebagai jet tempur generasi keenam, sebagian besar pakar pertahanan internasional mengkategorikannya dalam kemampuan generasi kelima.
Bagaimana perkembangan berikutnya, menarik untuk dinantikan. (RNS)