AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) telah mengerahkan pesawat pengebom strategis B-2 Spirit ke pos terdepan di Pulau Diego Garcia di Samudera Hindia.
Berdasarkan citra satelit Planet Labs terbaru pada 2 April 2025, terpantau sedikitnya enam B-2 dan enam pesawat tanker KC-135 berada di pulau terpencil tersebut.
Pengerahan pesawat pembom siluman yang belum pernah terjadi sebelumnya ini terjadi di tengah meningkatnya ancaman terhadap kepentingan AS di kawasan Timur Tengah dari Iran serta proksi Houthi di Yaman.
Dilaporkan oleh TWZ, Pesawat pembom siluman tersebut telah digunakan menyerang target-target kelompok pejuang Houthi di Yaman dalam operasi baru-baru ini.
Untuk diketahui, B-2 merupakan satu-satunya pesawat pengebom AS yang disertifikasi untuk secara operasional menggunakan bom penghancur bunker Massive Ordnance Penetrator (MOP) atau GBU-57/B.
Bom GBU-57/B ini dapat digunakan untuk menghancurkan jaringan fasilitas bawah tanah yang luas dan diperkuat milik kelompok Houthi dan juga pangkalan militer bawah tanah Iran.
Bom raksasa buatan Boeing tersebut berukuran panjang 6,2 m dan diameter 80 cm, dengan berat mencapai 30.000 pon (13.600 kg).
Setiap pesawat B-2 hanya dapat membawa dua senjata berdimensi besar tersebut yang disimpan di ruang senjata internalnya. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
bravo AS kami mendukung mu