Gunakan bom jumbo FAB-3000 UMPK, Rusia hancurkan sebuah jembatan di Kursk yang diduduki Ukraina

Rusia jatuhkan bom FAB-3000 ke jembatan di KurskTelegram

​​​AIRSPACE REVIEW – Telah beredar sebuah video yang memperlihatkan serangan Rusia menggunakan bom berpemandu FAB-3000 UMPK saat menyerang jembatan jalan di Knyazhyi-2, pemukiman yang dikuasai oleh pasukan Ukraina di wilayah Kursk, Rusia.

Rekaman tersebut memperlihatkan momen terjadinya serangan di mana jembatan mengalami kerusakan yang signifikan.

Penggunaan FAB-3000 UMPK dalam serangan tersebut menandai pengerahan langka salah satu senjata konvensional terkuat Rusia. FAB-3000. Bom ini awalnya merupakan bom jatuh bebas era Uni Soviet.

Bom FAB-3000 memiliki berat 3.000 kg dan telah dilengkapi dengan Universal Gliding and Correction Module (UMPK) untuk mengubahnya menjadi amunisi berpemandu presisi.

Kit UMPK yang dikembangkan oleh Tactical Missiles Corporation Rusia ini mencakup sayap yang dapat dilipat dan sistem pemandu yang memadukan navigasi inersia dengan teknologi GLONASS berbasis satelit.

Sistem tersebut memungkinkan bom meluncur hingga 60 km dari titik pelepasannya.

FAB-3000 membawa muatan hulu ledak berdaya ledak tinggi sekitar 1.400 kg, setara dengan hampir 1,5 ton TNT, yang membuatnya mampu menimbulkan kerusakan dahsyat.

Radius ledakan FAB-3000 dapat mencapai lebih dari 900 m dengan efek fragmentasi mencapai hingga 1.000 m.

Sementara gelombang kejutnya dapat menyebabkan kerusakan struktural yang parah hingga ratusan meter dari lokasi ledakan, menjadikannya alat yang tangguh untuk menghancurkan infrastruktur seperti jembatan.

Dengan bobotnya yang mencapai 3.000 kg tersebut, tak banyak pesawat Rusia yang sanggup membawa FAB-3000.

Selain pembom strategis Tu-22M3, FAB-3000 bisa dibawa oleh jet serang/pembom Su-34, namun hanya satu unit FAB-3000 UMPK yang bisa dibawanya.

Laporan terkini dari Kursk menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah membuat kemajuan terukur dalam merebut kembali wilayahnya yang diduduki pasukan Ukraina sejak Agustus 2024.

Menurut data yang dikumpulkan oleh analis independen, pasukan Rusia setidaknya berhasil mendapatkan kembali sekitar 400 kilometer persegi wilayahnya di Kursk Oblast sejak akhir tahun 2024. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *