Drone

IDEX 2025: Kalashnikov memperkenalkan drone kamikaze terbaru KUB-2E

AIRSPACE REVIEW – Di antara sistem persenjataan terbaru yang dipresentasikan Rusia di pameran pertahanan internasional IDEX 2025 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) beberapa hari yang lalu adalah drone kamikaze KUB-2E (Upravlyaemyi Barrazhirueshiy Boepripas/UBB).

Drone ini dikembangkan bersama oleh JSC Concern Kalashnikov dan Asosiasi Ilmiah dan Produksi Sistem Tak Berawak Izhevsk (NPO IzhBS).

Varian KUB-2E berukuran kecil yaitu KUB-2-1E dirancang untuk menghancurkan personel musuh hingga peralatan militer tanpa lapis baja.

KUB-2-1E memiliki bobot lepas landas 12 kg dan dilengkapi dengan hulu ledak termobarik 3,9 kg.

Drone ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 150 km/jam. Durasi terbang KUB-2-1E selama 20 menit atau terbang dengan jarak jangkauan lebih dari 20 km. Ketinggian terbang maksimum mencapai lebih dari 2.000 m.

Sementara drone KUB-2E kelas menengah yaitu KUB-2-2E digunakan untuk menyerang pasukan, pangkalan helikopter, pusat peluncuran drone, hingga peralatan militer berlapis baja. Drone yang berukuran lebih besar ini memiliki jangkauan yang lebih jauh.

Drone KUB-2-2E memiliki bobot lepas landas 14,5 kg dan dilengkapi dengan hulu ledak termobarik 4,6 kg.

Drone ini dapat menjangkau jarak lebih dari 40 km dengan durasi terbang maksimum lebih dari 25 menit. Kecepatan jelajahnya 150 km/jam dan ketinggian terbang maksimum 2.000 m.

Sekilas, tampilan drone kamikaze KUB-2E mirip dengan Switchblade buatan AeroVirontment dari Amerika Serikat.

Bedanya, drone Rusia ini diluncurkan menggunakan ketapel miring, bukan dari peluncur tabung.

Drone memiliki badan berpenampang persegi dengan sayap trapesium lurus rendah dan unit ekor horizontal trapesium tinggi.

Drone digerakkan oleh motor listrik yang berada di bagian belakang. Motor ini mengaktifkan baling-baling pendorong dua bilah. Bateranya diletakkan di sekitar pusat gravitasi drone di bagian tengah.

Desain aerodinamis KUB-2E memungkinkan pesawat tanpa awak ini melakukan manuver yang diperlukan di segmen akhir lintasannya.

Sistem optik-elektronik siang/malam dipasang di hidung kedua drone. Hal ini memungkinkan operator untuk mengarahkan drone ke target yang bergerak bahkan dalam kondisi cuaca buruk, seperti kondisi berkabut, berasap, atau berdebu.

Drone KUB-2E dapat menahan kecepatan angin hingga 15 m/s dan terbang dalam kondisi cuaca -40°C hingga +50°C. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

46 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago