Drone

Ukraina pamerkan drone kamikaze bawah air TLK-150 Toloka yang disempurnakan

AIRSPACE REVIEW – Untuk pertama kalinya sejak 2023, Ukraina memamerkan drone kamikaze bawah air TLK-150 Toloka yang dikembangkan di dalam negeri. Drone ini telah menjalani beberapa peningkatan untuk penyempurnaannya.

Drone tersebut dipamerkan kepada mitra Barat di kompleks industri militer Ukraina selama KTT Support Ukraine. Rekaman pameran drone tersebut dipublikasikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui akun media sosialnya.

Sebelum ini, TLK-150 dipamerkan di pameran Brave 1 pada tahun 2023. Sejak muncul di pameran tersebut, berdasarkan foto dan rekaman yang beredar, desainnya telah mengalami perubahan.

Modifikasi yang paling terlihat adalah penempatan motor listriknya yang dipindahkan dari stabilisator ke bagian belakang lambung. Penyesuaian ini untuk mengurangi dimensi keseluruhan drone, sehingga lebih mudah diangkut.

Lambung dan kemudi TLJ-150 juga mengalami perubahan yang lebih signifikan. Lunas dan stabilisator horizontal di bagian tengah, yang sebelumnya menampung mesin, telah dilepas seluruhnya.

Kemudian mesin maupun permukaan kontrol ditempatkan di bagian ekor, sehingga TLK-150 tampak lebih ramping menyerupai torpedo.

Secara keseluruhan, TLK-150 versi terbaru tampak lebih mirip model produksi serial daripada prototipe yang diperlihatkan tahun 2023.

Ukraina belum mengungkapkan bobot hulu ledak TLK-150. Diperkirakan bobotnya antara 20-50 kg. Drone berukuran panjang 2,5 m ini memiliki jangkauan operasional 100 km.

Drone dilengkapi kamera siang hari dan pencitra termal untuk operasi malam hari, GPS, dan antena komunikasi, yang semuanya terletak di tiangnya yang menonjol di atas permukaan air.

Selain TLK-150, keluarga drone kamikaze bawah air Toloka mencakup varian yang lebih besar dan lebih bertenaga.

TLK-400 berukuran panjang 4 hingga 6 m memiliki jangkauan 1.200 km dan membawa hulu ledak seberat hingga 500 kg.

Sementara varian terbesar TLK-1000 memiliki panjang 4 hingga 12 m dan jangkauan operasional hingga 2.000 km. Drone ini disebut dapat membawa muatan hingga 5.000 kg. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

10 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago