AIRSPACE REVIEW – TNI Angkatan Laut dilaporkan telah memulai penjajakan atas potensi kebutuhan kapal induk helikopter untuk memberikan dukungan yang lebih baik bagi Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Hal tersebut terungkap dalam konferensi pers di sela-sela Rapim TNI AL di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Dalam acara tersebut, Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali, menyoroti perlunya beberapa peralatan militer penting untuk diakuisisi oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, termasuk pengadaan kapal induk helikopter.
TNI AL sebelumnya telah melakukan studi tentang kemungkinan memperoleh kapal induk yang mampu membawa helikopter untuk operasi tempur dan non-tempur.
Bahkan telah di media sosial beredar informasi tentang minat TNI AL untuk memperoleh kapal induk bekas Angkatan Laut Italia Giuseppe Garibaldi, meskipun hal ini belum ada konfirmasi ari TNI AL maupun Kementerian Pertahanan.
Sementara itu galangan kapal milik negara, PT PAL Indonesia, sebelumnya juga telah mengajukan proposal kapal induk ringan yang menampung helikopter yang disebut sebagai LHD 243M. Proposal ini ditawarkan untuk TNI AL dan untuk potensi ekspor ke negara lain.
Untuk diketahui, saat ini TNI AL sendiri telah mengoperasikan lima kapal besar jenis LPD (landing platform dock), yaitu KRI Makassar (590), KRI Surabaya (591), KRI Banjarmasin (592), KRI Banda Aceh (593), dan KRI Semarang (594). (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
PT PAL akan beralasan pada keputusan dari pihak yang lebih tinggi pada saat pertanyaan tentang tidak mampunya memproduksi sendiri LHD. Semestinya Presiden RI mulai memberikan anggaran yang besar untuk pembangunan riset dan produksi dari pabrik-pabrik strategis seperti PT PAL ini.