Armed Forces

Menteri Pertahanan RI kunjungi kapal induk Prancis Charles de Gaulle di perairan Lombok: Kerja Sama pertahanan dan militer Indonesia – Prancis ditingkatkan

AIRSPACE REVIEW – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin mengunjungi kapal induk Prancis, Charles de Gaulle (R91) yang berlabuh di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (1/2).

Dalam kujungan tersebut, Menhan RI didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali.

Kedatangan kapal induk Prancis yang membawa 1.780 kru tersebut dalam rangka “Routine Visit” dengan tujuan untuk mengembangkan kerja sama bilateral Indonesia – Prancis, khususnya di bidang pertahanan.

Kunjungan ini juga sekaligus menandai hubungan persahabatan antara Indonesia dan Prancis yang semakin kuat.

Dalam kunjungan tersebut, Menhan Sjafrie di antaranya meninjau combat management system (CMS) Charles de Gaulle, pesawat tempur Rafale berikut persenjataannya, serta fasilitas lainnya.

Kunjungan Menhan RI sebelumnya telah menandatangani pembelian 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation, Prancis untuk TNI Angkatan Udara. Pesawat pertama dijadwalkan tiba di Indonesia tahun 2026.

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menhan Prancis telah bersepakat untuk meningkatkan hubungan pertahanan termasuk di dalamnya peningkatan kemampuan bahasa Prancis personel TNI.

Ia menegaskan bahwa hubungan kerja sama Indonesia dan Prancis, khususnya bidang pertahanan dan militer, akan ditingkatkan.

“Kami, Menteri Pertahanan Indonesia dan Menteri Pertahanan Prancis, beserta seluruh angkatan bersenjata kedua negara, sepakat untuk terus mempererat hubungan baik, kerja sama, serta meningkatkan profesionalisme” ujarnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Prancis berencana akan mengirimkan tenaga ahli sebagai pengajar bahasa Prancis ke Indonesia. Sementara itu, Indonesia akan mendukung dari sisi infrastruktur yang diperlukan.

Nantinya, pelaksanaan pelatihan bahasa Prancis akan dipusatkan di Akademi Militer, Magelang dengan melibatkan para prajurit TNI dari tiga matra, khususnya mereka yang akan mengawaki alutsista buatan Prancis seperti pesawat tempur Rafale maupun kapal selam Scorpene. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago