Navy

TNI AL segera mengoperasikan dua kapal perang terbesar dan tercanggih: KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan Fincantieri telah resmi mengganti nama dua kapal Multipurpose Combat Ships (MPCS)/Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) yang diperuntukkan bagi Angkatan Laut Indonesia (TNI AL).

Upacara penamaan dua kapal perang ini dilaksanakan di galangan kapal Muggiano di La Spezia pada 29 Januari 2025.

Awalnya dibangun sebagai unit kelima dan keenam dari kelas PPA untuk Angkatan Laut Italia, kedua kapal kini telah ditetapkan sebagai KRI Brawijaya-320 (BWJ-320) dan KRI Prabu Siliwangi-321 (PBS-321).

Pembelian kapal oleh Kementerian Pertahanan RI senilai 1,18 miliar euro bertujuan meningkatkan kemampuan pertahanan maritim Indonesia.

Kedua aset baru tersebut akan menjadi kapal perang terbesar dan tercanggih di armada TNI AL, yang akan meningkatkan kemampuannya untuk mengamankan perbatasan maritimnya dan memantau jalur laut strategis.

Dirancang sebagai platform multiperan, kelas MPCS/PPA menawarkan kombinasi kesiapan tempur, kemampuan pengawasan, dan fungsi bantuan kemanusiaan.

Kapal-kapal ini mengintegrasikan konfigurasi misi modular yang memungkinkan untuk bertransisi antara pertempuran intensitas tinggi, operasi keamanan maritim, pencarian dan penyelamatan, dan bantuan bencana.

Dengan sistem tempur arsitektur terbuka, otomatisasi tingkat tinggi, dan rangkaian sensor canggih yang memberikan kesadaran situasional yang lebih baik.

Untuk dimensinya, kapal PPA ini memiliki panjang 143 m, lebar 16,5 m, dan draf 5,2 m.

Kapal dibekali mesin kombinasi diesel-electrik dan gas turbin, kecepatan maksimumnya mencapai 32 knot.

Untuk persenjataannya, kapal dibekali rudal antipesawat (16 VLS), SSM 8 Teseo Mk-2E, meriam laut 127 mm dan Leonardo 76 mm/62 Strales Sovraponte, serta torpedo. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

View Comments

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago