Air Force

USAF melakukan penerbangan deportasi imigran ilegal AS pertama menggunakan dua pesawat C-17 menuju Guatemala, penerbangan berikutnya menuju Meksiko

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) telah memulai penerbangan deportasi imigran ilegal yang ditahan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat.

Seperti diketahui, usai dilantik menjdi Presiden AS yang baru, Donald Trump langsung memerintahkan deportasi imigran ilegal dari Amerika Serikat.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pentagon dan USAF telah menyiapkan pesawat C-130 Hercules serta C-17 Globemaster III. Penerbangan pertama dilakukan oleh dua pesawat C-17 pada malam hari tanggal 23 Januari 2025.

Kedua pesawat C-17 masing-masing terbang dari Biggs Army Airfield di Texas dan dari Tucson, Arizona menuju Guatemala di Amerika Tengah.

“Penerbangan deportasi telah dimulai,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.

“Presiden Trump mengirimkan pesan yang kuat dan jelas kepada seluruh dunia bahwa jika Anda memasuki Amerika Serikat secara ilegal, Anda akan menghadapi konsekuensi yang parah,” tambah dia.

Pentagon sebelumnya telah memerintahkan 1.500 tentara aktif ke perbatasan selatan AS untuk bergabung dengan 2.500 tentara yang sudah berpangkalan di sana.

Pengerahan tambahan personel militer tersebut untuk mengambil kendali operasional penuh atas perbatasan selatan Amerika Serikat.

Pemerintahan Trump berencana akan mendeportasi lebih 5.400 imigran ilegal dari AS. USAF mengatakan, sekitar 100 personelnya dilibatkan dalam misi penerbangan deportasi imigran ilegal ini.

Para pejabat AS mengatakan, penerbangan berikutnya masih diusahakan karena pesawat memerlukan izin diplomatik untuk mendarat di suatu negara.

NBC News melaporkan, penerbangan C-17 ketiga akan dilaksanakan menuju Meksiko. (RNS)

RNS

View Comments

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

2 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

3 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

6 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

8 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

8 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

8 hours ago