Drone

Elbit Systems Israel pasok sistem antidrone canggih ke negara NATO yang dirahasiakan

AIRSPACE REVIEW – Elbit Systems Ltd. dari Israel mengumumkan pada 6 Januari 2025 telah menandatangani kontrak sekitar 60 juta dolar AS untuk memasok sistem antidrone ke negara anggota NATO di Eropa yang dirahasiakan.

Sebagai bagian dari kontrak, perusahaan pertahanan Israel ini akan memasok sejumlah sistem antidrone modular ReDrone.

Sistem ReDrone dirancang khusus untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh drone dalam berbagai skenario operasional.

Proyek yang akan berlangsung selama tiga tahun ini menyoroti fokus negara-negara NATO dalam meningkatkan kemampuan pertahanan mereka terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh pesawat nirawak.

Sistem ReDrone mengintegrasikan beberapa subsistem canggih, termasuk radar DAiR, sensor SIGINT (Signals Intelligence), penanggulangan peperangan elektronik (EW), dan muatan elektro-optik (EO).

Komponen-komponen tersebut memberikan gambaran udara yang terperinci dan kohesif sekaligus menawarkan kemampuan serangan elektronik untuk menetralisir ancaman secara efektif.

Sistem ReDrone dapat mendeteksi, mengidentifikasi, menemukan, melacak, dan menetralkan beberapa drone secara bersamaan melalui berbagai saluran komunikasi.

Kemampuan adaptasinya memungkinkan sistem ini beroperasi secara efektif di lingkungan perkotaan dan pedesaan dalam berbagai kondisi cuaca, siang dan malam.

Selain itu, konfigurasi ReDrone yang fleksibel memungkinkannya untuk penyebaran cepat, terutama versi yang dipasang pada platform kendaraan taktis ringan.

Sistem ini juga dilengkapi kemampuan komando dan kontrol (C4I) tingkat lanjut, yang memungkinkan manajemen misi terpusat.

Dirancang untuk memenuhi persyaratan strategis angkatan bersenjata modern, ReDrone menawarkan perlindungan menyeluruh terhadap ancaman semakin meningkat yang ditimbulkan oleh pesawat nirawak. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

6 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

7 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

12 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

12 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago