Air Force

Rudal udara ke permukaan baru SIAW Amerika Serikat sukses diuji pertama kalinya, ditargetkan operasional tahun 2026

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) telah menyelesaikan uji coba pertama rudal taktis udara ke permukaan baru Stand-in Attack Weapon (SiAW) yang dikembangkan oleh perusahaan Northrop Grumman.

Uji coba peluncuran dari udara tersebut telah dilaksanakan pada 7 November 2024. Rudal dilepaskan dari pesawt F-16 Fighting Falcon milik Skuadron Uji Terbang ke-40 di atas Teluk Meksiko.

Rudal yang diuji tersebut adalah wahana uji jettison, artinya tidak berisi motor roket atau elektronik. Wahana ini digunakan untuk mengevaluasi apakah rudal terlepas dengan aman dari pesawat selama proses pelepasannya.

Uji coba yang sukses ini membuka jalan bagi pengujian lebih lanjut, termasuk evaluasi kemampuan pendorong dan penargetan rudal, sebelum rudal memasuki jalur produksi.

Sebelumnya, kontrak pengembangan program SiAW telah diberikan kepada L3Harris Technologies, Lockheed Martin dan Northrop Grumman pada Mei 2022.

Selanjutnya pada 28 September 2023 USAF memberikan kontrak senilai 705 juta dolar AS kepada Northrop Grumman untuk mengembangkan dan menguji rudal SiAW rancangannya.

Northrop Grumman mengembangkan SiAW berdasarkan Rudal Berpemandu Anti-Radiasi Canggih Jarak Jauh (AARGM-ER) atau dikenal juga sebagai AGM-88G.

Dirancang untuk melawan ancaman bergerak, SiAW akan meningkatkan kemampuan serangan terhadap target yang dapat dipindahkan seperti peluncur rudal jelajah, platform rudal antikapal, dan sistem peperangan elektronik.

Rudal SiAW dapat diluncurkan dari pesawat tempur dan pembom milik USAF, seperti F-15, F-16, F-35A, dan pembom strategis B-2.

USAF sendiri menargetkan untuk memiliki senjata udara ke permukaan canggih ini mulai tahun 2026 mendatang. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

4 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

5 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

10 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

10 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

10 hours ago