Navy

Angkatan Laut Ukraina akan mendapatkan dua kapal pemburu ranjau kelas Alkmaar Makkum dari Belanda

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Laut Kerajaan Belanda resmi menonaktifkan kapal pemburu ranjau kelas Alkmaar yakni HNLMS Makkum (M857) dan akan menyumbangkannya ke Angkatan Laut Ukraina.

Pengalihan ini merupakan bagian dari perjanjian yang lebih luas antara Belanda dan Ukraina, yang juga mencakup kapal pemburu ranjau lainnya yakni HNLMS Vlaardingen (M863).

Kedua kapal antiranjau tersebut akan menjalani perawatan teknis dan perbaikan sebelum diserahterimakan ke Ukraina.

Penyerahan kapal akan dilaksanakan setelah para awak kapal Ukraina menyelesaikan pelatihan mereka.

Pelatihan telah dimulai pada paruh kedua tahun 2023 dan pengiriman kapal diharapkan akan dilakukan pada tahun 2025.

Kementerian Pertahanan Belanda menyatakan, kapal tersebut dipensiunkan setelah hampir 40 tahun beroperasi.

Penonaktifan Makkum dan Vlaardingen sejalan dengan program modernisasi Angkatan Laut Kerajaan Belanda yang bertujuan untuk menggantinya dengan enam kapal antiranjau canggih kelas Vlissingen.

Kapal pertama yaitu Vlissingen (M840) diharapkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2025.

Mengenai HNLMS Makkum, kapal pemburu ranjau ini dikembangkan bersama oleh Belgia, Prancis, dan Belanda berdasarkan kapal kelas Circé milik Prancis.

Sebanyak 35 kapal dibangun antara tahun 1980-an dan 1990-an untuk ketiga angkatan laut tersebut, dengan masing-masing negara bertanggung jawab atas komponen-komponen tertentu.

Prancis menyediakan sistem penanggulangan ranjau dan peralatan elektronik, Belanda menyediakan sistem propulsi, dan Belgia menyediakan sistem pembangkit listrik.

Kapal pemburu ranjau kelas Alkmaar diawaki oleh empat perwira, 15 bintara, dan 17 tamtama. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago