AIRSPACE REVIEW – Korea Aerospace Industries (KAI) saat ini tengah mengincar penjualan gabungan jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle dan jet tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae ke Peru.
Kontrak baru saja ditandatangani dengan perusahaan kedirgantaraan lokal Seman yang akan memungkinkan perusahaan Peru tersebut memproduksi suku cadang KF-21 jika Peru menentukan KAI sebagai pemenang tender.
Peru memiliki kebutuhan untuk mengakuisisi hingga 24 jet tempur baru. Saat ini Angkatan Udara Peru tengah mengadakan kompetisi untuk jet tempur multiperan yang melibatkan Lockheed Martin F-16V dari Amerika Serikat, Saab Gripen dari Swedia, dan Dassault Rafale dari Prancis.
Proyek pengadaan jet tempur generasi berikutnya ini untuk menggantikan pesawat tua seperti Cessna A-37, Sukhoi Su-25, dan MiG-29.
Peru sendiri memiliki pengalaman dengan pesawat Korea Selatan. Peru telah mengoperasikan 20 pesawat latih dasar KAI KT-1P di mana 16 di antaranya diproduksi secara lokal oleh Seman.
Jika Peru jadi memilih KF-21, maka akan menjadikan negara asing pertama yang menggunakannya, menggeser Indonesia yang belum menentukan akan jadi membeli KF-21 atau tidak.
Sebelumnya, pada tahun 2016, Indonesia sebagai mitra Korea Selatan dalam pengembangan KF-X/IF-X, berniat akan mengakuisisi 48 unit IF-X. (RBS)