Pertama kali, rudal balistik Iskander-E Aljazair terungkap keberadaannya jelang parade militer

Iskander-E Aljazair

AIRSPACE REVIEW – Untuk pertama kalinya, sistem rudal balistik jarak pendek Iskander-E milik militer Aljazair terungkap keberadaannya.

Sistem ini tengah dipersiapkan untuk mengikuti parade militer, memperingati 70 tahun Revolusi Aljazair.

Penampakan tersebut menegaskan akuisisi Iskander-E oleh Aljazair benar adanya, setelah bertahun-tahun menjadi spekulasi.

Sebelumnya di Dubai Airshow 2017, perwakilan dari Layanan Federal Kerja Sama Militer-Teknis Rusia secara resmi mengonfirmasi bahwa sistem rudal Iskander-E (varian ekspor dari Iskander-M) telah dikirim ke salah satu negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Diduga, sejak 2018 militer Aljazair telah menerima 4 resimen atau 48 peluncur Iskander-E tersebut dari Rusia.

Akuisisi sistem Iskander-E oleh Aljazair merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memodernisasi pasukan militernya, terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan tetangganya Maroko.

Hubungan diplomatik antara Aljazair dan Maroko telah tegang sejak Aljazair memutuskan hubungan pada tahun 2021, dengan alasan dukungan Maroko terhadap gerakan separatis di Kabylie dan dukungannya terhadap klaim Sahara Barat.

Keberadaan Iskander-E Aljazair juga sebagai senjata penyeimbang di mana militer Maroko memiliki sistem M142 HIMARS yang dibeli dari Amerika Serikat dan memiliki jangkauan hingga 300 km menggunakan rudal ATACMS.

Sementara Iskander-E memiliki jangkauan lebih jauh, yakni hingga 500 km dan dapat mencapai kecepatan hingga Mach 6.

Sistem ini dirancang untuk menyerang target seperti pusat komando, sistem pertahanan udara, dan infrastruktur penting.

Varian Iskander-E mampu membawa berbagai jenis hulu ledak non-nuklir, termasuk hulu ledak fragmentasi berdaya ledak tinggi.

Akuisisi ini meningkatkan kemampuan rudal Aljazair, menambah jangkauan dan fleksibilitas yang signifikan pada peralatan militernya yang ada.

Di luar Rusia, sistem rudal balistik jarak dekat Iskander-M/E telah dimiliki oleh Armenia, Belarus, Aljazair, dan sebuah negara di kawasan Timur Tengah yang dirahasiakan. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *