Armed Forces

Argentina tertarik untuk mengakuisisi kapal selam kelas Scorpene dari Prancis, gantikan ARA San Juan yang tenggelam pada 2017

AIRSPACE REVIEW – Argentina dilaporkan tengah melakukan negosiasi dengan Prancis untuk mengakuisisi tiga kapal selam serang kelas Scorpene, menurut Zona Militar pada 3 Oktober 2024.

Kesepakatan yang dikabarkan bernilai lebih dari 2 miliar dolar AS ini sedang dibahas antara pemerintah Argentina dan kontraktor pertahanan Prancis Naval Group.

Pembicaraan ini bertepatan dengan kunjungan resmi Menteri Pertahanan Argentina Luis Petri ke Paris, untuk melakukan pembicaraan penting menyelesaikan kesepakatan potensial tersebut.

Langkah ini diambil pada saat kritis bagi Angkatan Laut Argentina, yang saat ini tidak memiliki kapal selam operasional lagi sejak tenggelamnya ARA San Juan pada tahun 2017.

Kurangnya kapal selam operasional telah sangat mengurangi kapasitas Angkatan Laut untuk melakukan kontrol maritim, pengawasan, dan pengintaian.

Kini, armada kapal selam Argentina terdiri dari dua kapal selam non-operasional, ARA Santa Cruz dan ARA Salta, yang hanya digunakan untuk tujuan pelatihan di Pangkalan Angkatan Laut Mar del Plata.

Bila pembelian ini terwujud, maka Argentina adalah negara ketiga pengguna kapal selam Scorpene di kawasan Amerika Latin.

Sebelumnya Chili telah mengoperasikan dua kapal selam dan Brasil telah mendapatkan dua dari empat yang dipesan kelas Riachuelo.

Mengenai spesifikasinya, kapal selam Scorpene memiliki panjang sekitar 66,4 m dan lebar 6,2 m, dan berat saat terendam sekitar 2.000 ton.

Didukung oleh propulsi diesel-listrik, Scorpène dilengkapi dengan empat generator diesel yang mengisi daya baterai digunakan untuk operasi di bawah air.

Kapal selam ini mampu mencapai kecepatan hingga 20 knot saat terendam dan kecepatan permukaan maksimum 12 knot. Kedalaman penyelaman sekitar 300 m.

Kapal selam kelas Scorpène diawaki sekitar 31 hingga 35 orang. Daya tahannya mencapai 50 hari, dan jangkauan operasi diperkirakan sekitar 6.500 mil laut.

Untuk persenjataannya, Scorpene dilengkapi dengan enam tabung torpedo 533 mm yang mampu meluncurkan torpedo Black Shark, rudal antikapal Exocet dan memasang ranjau. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago