Missile

Penampakan pertama rudal serangan maritim dan darat Jepang HVGP, berkecepatan hipersonik dengan jangkauan 900 km

AIRSPACE REVIEW – Rudal hipersonik yang dikembangkan oleh industri pertahanan Jepang, telah terlihat untuk pertama kalinya, di mana sebuah kendaraan peluncur yang dilengkapi dengan tabung rudal diparkir di tempat istirahat pinggir jalan.

Sistem rudal yang secara resmi dikenal sebagai Hyper-Velocity Gliding Projectile (HVGP) ini, akan mulai dioperasikan oleh Pasukan Bela Diri Darat Jepang (JGSDF) pada tahun 2026.

Diketahui sejak 2015, Jepang secara aktif mengembangkan teknologi hipersonik dan sistem rudal lainnya sebagai bagian dari strategi pertahanan barunya.

Rudal HVGP dirancang untuk peran serangan maritim dan darat. Namun belum diungkapkan, berapa kecepatan hipersonik yang dapat dicapainya.

Kehadiran HVGP diharapkan dapat memberi Jepang tingkat pencegahan strategis yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena kemampuannya meluncur dengan kecepatan hipersonik.

Integrasi dengan Sistem Kendali Tembakan (FCCS) dan Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS) memastikan penargetan yang presisi dengan jangkauan tembak sekitar 900 km.

Disebutkan, rudal tersebut mampu mengubah lintasan di tengah penerbangan, dirancang untuk mengatasi sistem pertahanan udara modern lawan.

Sistem rudal tersebut dapat diluncurkan dari platform darat bergerak, melaju di pesisir pantai dan menyerang target musuh di permukaan laut atau di pulau-pulau yang diperebutkan.

Rudal HVGP tersebut diharapkan akan ditempatkan terutama di wilayah Kyushu dan Hokkaido, meskipun lokasi pastinya belum dikonfirmasi secara resmi. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago