Armed Forces

China berhasil melakukan uji peluncuran DF-41 di Samudera Pasifik: ICBM berjangkauan 12.000 km

AIRSPACE REVEW – China mengumumkan keberhasilan peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) jarak jauh yang membawa hulu ledak tiruan ke Samudra Pasifik pada hari Rabu, (25/9).

Rudal tersebut diluncurkan pada pukul 08:44 waktu setempat (04:44 GMT). Rudal dilaporkan jatuh ke wilayah laut yang sudah ditargetkan, menurut Kementerian Pertahanan China.

Meskipun jenis rudal yang digunakan dan lintasan penerbangannya masih belum jelas, para analis yakin bahwa ICBM yang dimaksud kemungkinan keluarga Dong Feng (Angin Timur) jenis DF-41.

DF-41 merupakan rudal balistik dengan jangkauan terjauh milik Militer China saat ini. Rudal mampu menempuh jarak hingga 12.000 kilometer dan membawa beberapa hulu ledak nuklir.

Rudal DF-41 dirancang untuk membawa hingga 10 hulu ledak nuklir, yang memungkinkannya untuk melancarkan beberapa serangan secara bersamaan.

Rudal maut ini dapat mencapai kecepatan hingga 25 Mach, menjadikannya salah satu senjata tercanggih di gudang persenjataan China.

Keberhasilan uji coba ini menandai perubahan dari praktik pengujian khas China, yang biasanya dilakukan di wilayahnya sendiri, sering kali di Gurun Taklamakan di Xinjiang.

Diyakini bahwa ini adalah pertama kalinya sejak 1980 China meluncurkan ICBM ke wilayah perairan internasional.

Diperkirakan rudal tersebut menargetkan sebuah tempat dekat kepulauan Polinesia Prancis di Pasifik Selatan.

Media pemerintah China melaporkan bahwa negara-negara terkait telah diberi tahu sebelumnya mengenai uji coba peluncuran rudal balistik ini.

Beijing terus memodernisasi kekuatan nuklirnya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan Asia-Pasifik.

Para analis berpendapat bahwa uji coba ICBM dapat menjadi demonstrasi kemampuan strategis China, khususnya kemampuannya untuk menyerang target yang jauh, termasuk berada di dalam wilayah AS. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago