Armored Vehicle

Tank tempur utama Olifant Mk2 milik SANDF unjuk gigi di AAD 2024

AIRSPACE REVIEW – Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) mendemonstrasikan kebolehan berbagai kendaraan militer miliknya di pameran pertahanan internasional AAD 2024, termasuk tank tempur utama Olifant Mk2.

Olifant Mk2 merupakan peningkatan dari Olifant Mk1B yang dikembangkan berdasarkan pengalaman dari Perang Perbatasan Afrika Selatan. Tank memiliki lapisan baja, mobilitas, dan daya tembak yang lebih baik dibandingkan pendahulunya.

Namanya, yang diambil dari gajah Afrika, menekankan ukuran dan berat totalnya sebesar 60,5 ton. Berat ini terbagi antara kubah senjata (turret) seberat 20 ton dan badan seberat 40,5 ton.

Semula pada tahun 1990-an, SANDF ingin menggantikan Olifant Mk1B miliknya, termasuk yang menjadi kandidat adalah AMX-56 Leclerc dari Prancis dan Challenger 2E dari Inggris

Namun, karena keterbatasan anggaran, keputusan diambil untuk fokus pada pemutakhiran tank Mk1B yang ada. Sebanyak 26 tank akhirnya di-upgrade.

Meskipun secara eksternal mirip dengan pendahulunya, Olifant Mk2 mempertahankan mesin diesel V12 turbocharged Continental berkapasitas 29,32 liter.

Mesin ini menghasilkan daya 1.026 tenaga kuda, berakselerasi 25 persen lebih cepat daripada Mk1B, dengan kecepatan tertinggi 58 km per jam di jalan raya, dan kecepatan mundur maksimum 25 km per jam.

Awak Olifant Mk2 terdiri dari empat anggota: seorang komandan, penembak, pengisi amunisi, dan pengemudi.

Untuk persenjataan utamanya adalah kanon GT3B 105 mm, yang diisi secara manual dan memiliki kapasitas untuk 64 butir amunisi.

Tank Dapat menembakkan beberapa jenis amunisi, termasuk peluru sabot penembus lapis baja yang distabilkan sirip (APFSDS/T), munisi kepala penghancur berdaya ledak tinggi (HESH), munisi antitank berdaya ledak tinggi (HEAT), dan peluru fosfor putih (WP).

Munisi APFSDS/T memiliki jarak tembak efektif maksimum 3.000 m, sedangkan peluru HESH, HEAT, dan WP memiliki jarak tembak maksimum 7.500 m.

Untuk senjata sekunder, Olifant Mk2 dilengkapi dengan senapan mesin Browning koaksial 7,62 mm, yang menembakkan antara 600 dan 750 peluru per menit, dengan total kapasitas amunisi 5.000 peluru.

Olifant MK2 dibekali sistem kendali tembakan (FCS) dan sistem pertempuran terkomputerisasi (CBS) Olifant Mk1 telah ditingkatkan, memungkinkan menembak sambil bergerak dan beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca, siang atau malam.

Dari segi perlindungan, Olifant Mk2 mempertahankan lapisan baja Mk1B tetapi mencakup lapisan baja komposit pasif tambahan pada pelat glacis dan turret.

Peningkatan ini dirancang untuk menawarkan pertahanan yang lebih baik terhadap ancaman seperti granat berpeluncur roket (RPG) dan peluru penembus baja 23 mm.

Kendaraan ini juga dilengkapi lantai berlapis baja ganda untuk melindungi dari ranjau darat, dan sistem pencegah kebakaran dipasang di kompartemen kru dan mesin. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

44 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago