AIRSPACE REVIEW – Pabrik Saab, Swedia kembali mengirimkan jet tempur F-39 Gripen pesanan Pemerintah Brasil untuk Angkatan Udara Brasil (FAB). Seperti pengiriman-pengiriman sebelumnya, jet F-39 dikirimkan dari Swedia menggunakan kapal laut.
Pesawat dingkut menggunakan kapal dagang milik Belanda MV Heerengracht. Kapal berlayar dari pelabuhan Norrköping, Swedia pada 2 September 2024. Tujuan akhir kapal ini adalah Kota Navegantes yang terletak di pantai utara Santa Catarina.
Pengiriman pesawat menggunakan kapal laut dari Swedia menuju Brasil memerlukan waktu tiga minggu dengan menempuh jarak 12 ribu km. Kapal dijadwalkan tiba di Brasil pada 23 September mendatang. Kapal membawa satu F-39 dengan registrasi FAB-4108.
Pengiriman jet tempur Gripen E terakhir ke FAB dilaksanakan pada 11 Desember 2023 lalu, yakni satu pesawat dengan nomor registrasi FAB 4107.
Sementara pengiriman pesawat F-39 pertama ke Brasil dilaksanakan pada bulan September 2020, yaitu pesawat dengan nomor registrasi FAB 4100. Pesawat tersebut telah ditempatkan di Pusat Uji Terbang Gripen (GFCT) di Gavião Peixoto (SP).
Tujuh pesawat Gripen lainnya, yakni FAB 4101 hingga FAB 4107, tiba dalam enam kali pengiriman dan ditempatkan di Grup Pertahanan Udara (GDA) ke-1 di Pangkalan Udara Anápolis.
Brasil saat ini sedang mempertimbangkan untuk menambah 14 unit F-39 guna melengkapi 36 unit yang telah dibeli.
Meski demikian, masih ada pertimbangan lain untuk mengakuisisi jet tempur F-16 bekas guna menggantikan armada A-1M.
Dilengkapi sistem komunikasi jaringan buatan Israel
Sebagai informasi tambahan, Jet tempur F-39 Gripen FAB dilengkapi dengan E-LynXTM Airborne Software Defined Radio, yaitu sistem komunikasi jaringan Ad Hoc (MANET) berbasis tautan data, baik untuk komunikasi udara ke udara maupun udara ke darat.
Pengujian sistem ini telah dilakukan dengan diintegrasikan ke dalam pesawat tempur Northrop F-5 FAB terlebih dahulu.
Selama pengujian, F-5 dan tim darat bersama-sama melakukan pencegatan terhadap target.
F-5 disuplai informasi dari radar di darat dan dengan cepat menutup sirkuit komunikasi melalui loop sensor-to-shooter sebagai bagian dari arena multidimensi.
Pengujian tersebut terbukti mampu meningkatkan kemampuan F-5 dan karenanya kemudian diintegrasikan pada jet tempur terbaru Saab Gripen E seperti tujuan semula.
Program ini dikembangkan sepenuhnya oleh perusahaan lokal AEL Sistemas, anak perusahaan Elbit Systems dari Israel.
Teknologi E-LynX menggunakan rute suara berbasis IP, dikombinasikan dengan transfer data dua arah yang dilakukan dalam jangkauan yang diperluas.
Seluruh proses simultan dilakukan baik dalam bentuk gelombang pita lebar maupun dalam spektrum pita sempit. (RNS)