Army

AeroVironment mendapatkan kontrak hampir 1 miliar dolar AS untuk memasok senjata jarak jauh baru bagi US Army

AIRSPACE REVIEW – AeroVironment Inc., yang berkantor pusat di Simi Valley, California, telah mendapatkan kontrak besar senilai 990 juta juta dolar AS dari Angkatan Darat AS (US Army).

Sasaran kontrak ini adalah untuk melengkapi unit Infanteri US Army dengan memasok senjata jarak jauh guna menetralisir berbagai target bernilai tinggi di medan perang secara efektif seperti tank, kendaraan lapis baja ringan, target yang diperkuat, dan personel.

Kemampuan ini penting bagi unit infanteri modern yang menghadapi ancaman yang semakin canggih di berbagai lingkungan pertempuran.

Proses penawaran untuk kontrak ini dilakukan secara online, dengan AeroVironment sebagai satu-satunya penawar.

Rincian spesifik mengenai lokasi kerja dan alokasi dana akan ditentukan pada setiap pesanan yang diajukan berdasarkan kontrak ini. Proyek ini diharapkan selesai pada 26 Agustus 2029.

AeroVironment Inc., yang didirikan pada tahun 1971 oleh Dr. Paul B. MacCready, adalah perusahaan AS yang mengkhususkan diri dalam teknologi tanpa awak.

Perusahaan merancang dan memproduksi berbagai macam drone yang memainkan peran penting dalam pengintaian, pengawasan, dan serangan presisi.

Di antara drone yang paling terkenal adalah keluarga Switchblade, amunisi berkeliaran yang dirancang untuk serangan presisi.

Switchblade 300 dioptimalkan untuk menargetkan personel, sedangkan Switchblade 600 dirancang untuk menetralkan kendaraan lapis baja.

Drone ini telah mendapatkan popularitas, terutama karena penggunaannya oleh angkatan bersenjata AS dan sekutunya, termasuk dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

4 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

5 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

10 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

10 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

10 hours ago