Air Force

Akhirnya Saab menang, Thailand resmi memilih jet tempur Gripen E/F mengalahkan F-16 Viper dari Lockheed Martin

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mengakuisisi jet tempur Gripen E/F dari Saab, Swedia sebagai pengganti F-16A/B Fighting Falcon yang sudah tua.

Keputusan ini merupakan bagian dari proyek modernisasi yang dimasukkan ke dalam anggaran nasional untuk periode 2025-2029.

Armada F-16A/B Thailand saat ini, yang beroperasi sejak 1988 atau berusia 36 tahun, harus segera mendapatkan penggantinya.

Pilihan terhadap Gripen E/F didorong oleh kemampuan teknologi canggihnya, yang memenuhi persyaratan pertahanan udara modern.

Pesawat multiperan ini mampu melakukan berbagai misi udara, termasuk superioritas udara dan serangan darat.

Didukung oleh mesin turbofan General Electric F414, Gripen E/F dapat mencapai kecepatan maksimum Mach 2. Jangkauan operasional mencapai 1.300 km dan ketinggian maksimum 15.800 m.

Selain itu, kemampuannya untuk membawa hingga 5.300 kg amunisi pada delapan gantungan senjata di bawah sayap dan dua rel rudal ujung sayap memungkinkannya untuk beradaptasi dengan berbagai jenis misi.

Varian Gripen E/F dengan kemampuan bertahan hidup dan kemampuan tempur ditingkatkan, dirancang untuk beroperasi dalam lingkungan peperangan multidimensi, yang sejalan dengan kebutuhan operasional militer saat ini.

Keputusan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mendapatkan manfaat dari perjanjian transfer teknologi (Kebijakan Offset), yang bertujuan untuk merangsang ekonomi nasional dengan menggabungkan inovasi teknologi dari kerja sama internasional ini.

Proses seleksi berlangsung menyeluruh, melibatkan perbandingan terperinci antara Saab Gripen E/F dan Lockheed Martin F-16 Block 70 Viper dari Amerika Serikat.

Meskipun F-16 Block 70 dipertimbangkan secara serius, keunggulan Gripen E/F dari berbagai faktor pada akhirnya meyakinkan para pengambil keputusan.

Meski demikian, Amerika Serikat belum sepenuhnya menarik diri dari negosiasi, karena Menteri Pertahanan Sutin diundang ke Washington untuk membahas kemungkinan akuisisi tambahan F-16, seperti diberitakan oleh Army Recognition (27/8).

Untuk diketahui, saat ini RTAF mengoperasikan 36 unit F-16A dan 14 versi tandem F-16B, serta memiliki delapan Gripen C (satu jatuh) dan empat versi tandem Gripen D. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago