Air Force

Mi-8 Rusia dihantam drone FPV Ukraina di wilayah Kursk, helikopter mendarat darurat dan rusak parah namun awaknya selamat

AIRSPACE REVIEW – Drone jenis FPV (First-Person View) bersenjata semakin menjadi ancaman yang nyata dalam Perang Rusia-Ukraina saat ini. Drone ini tak hanya digunakan menyasar target darat, tapi juga yang berada di udara.

Hal ini seperti yang terjadi pada sebuah helikopter militer Rusia. Dilaporkan heli Rusia berhasil dijatuhkan oleh drone FPV Ukraina, yang memaksanya melakukan pendaratan darurat di wilayah Kursk, seperti diberitakan Militarniy.

Insiden tersebut meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap aset militer Rusia.

Berdasarkan laporan, helikopter tersebut diserang gencar oleh pasukan Ukraina tetapi berhasil keluar dari zona pertempuran sebelum mengalami kerusakan kritis pada sistem kendalinya.

Kerusakan tersebut memaksa kru heli untuk melakukan pendaratan darurat, yang menyebabkan helikopter mengalami kerusakan.

Berdasarkan foto yang disebarkan, terlihat kerusakan yang parah, termasuk bagian batang ekor yang patah. Selain itu, roda pendaratan helikopter tampak hancur.

Namun demikian, seluruh awak helikopter Mi-8 tersebut dikabarkan selamat.

Aktivis dan relawan Ukraina Serhii Sternenko membenarkan insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa helikopter tersebut dihantam jatuh oleh tentara Pusat Operasi Khusus M2 dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menggunakan drone FPV, namun seluruh awaknya selamat.

Penggunaan drone multirotor FPV menjadi taktik yang tangguh bagi pasukan Ukraina, yang menimbulkan ancaman signifikan terhadap aset dan pasukan Rusia di medan perang.

Drone ini dioperasikan dari jarak jauh dengan umpan video waktu nyata, memungkinkan pasukan Ukraina untuk menargetkan musuh baik berada di darat maupun sedang terbang dengan presisi. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

48 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago