TNI AL

Korps Marinir TNI AL melaksanakan paparan rencana pengadaan sistem rudal pertahanan pesisir dari BrahMos Aerospace Ltd India

AIRSPACE REVIEW – Korps Marinir TNI Angkatan Laut melaksanakan paparan mengenai rencana pengadaan sistem pertahanan pesisir (Coastal Defence) dari BrahMos Aerospace, India pada Kamis, 22 Agustus 2024 di Jakarta.

Kegiatan dihadiri oleh Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) Kolonel Marinir Akhiyar Meideri mewakili Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Suherlan.

Mengawali presentasi dari BrahMos, Paban III Slogal Kolonel Laut (E) Heriyanto yang mewakili Waasrena Kasal Laksamana Pertama TNI H. Krisno Utomo mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut rencana yang sudah ditentukan oleh Kementerian Pertahanan RI.

Untuk rencana akuisisi sistem persenjataan dari BrahMos, India ini TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan pihak luar negeri.

“Diskusi ini diharapkan menambah referensi rencana pengadaan Coastal Defence dalam memilih produk-produk yang akan diaplikasikan di TNI Angkatan Laut nantinya,” ujar Kolonel Heriyanto dikutip dalam pemberitaan Korps Marinir TNI AL.

Selanjutnya paparan disampaikan oleh Sanjay Kumar Jiha selaku Chief General Manager Navy dari Brahmos Aerospace mengenai produk Coastal Defence yang ditawarkan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Mengenai BrahMos, pengembangan rudal ini hasil kolaborasi antara Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO) bersama NPO Mashinostroyeniya Rusia. Proses manufakturnya dijalankan oleh BrahMos Aerospace Ltd.

Untuk spesifikasinya, rudal BrahMos memiliki berat 3.000 kg, panjang 8,4 m, dan diameter 60 cm. Rudal dibekali dengan hulu ledak seberat 200 kg.

Rudal didorong mesin Solid Rocket Booster pada tahap 1 dan Liquid Rocket Ramjet pada tahap 2, dapat melaju pada kecepatan 3 Mach lebih.

Rudal ditembakkan hingga ketinggian 15 km dan selanjutnya meluncur dengan sea skimming serendah 3-4 m. Jangkaunnya mencapai 500 km, sementara untuk versi ekspor hanya 290 km.

Rudal BrahMos menggunakan sistem bimbingan mid-course kombinasi INS dan SatNav, terminal radar homing aktif dengan tingkat kesalahan melingkar (CEP) hanya 1 meter saja. (RNS/RBS)

RNS

View Comments

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago