Armed Forces

Otokar meluncurkan ALPAR UGV yang mampu melakukan misi tempur seperti IFV berawak

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan Otokar asal Turkiye telah meluncurkan ALPAR, generasi baru Kendaraan Darat Tak Berawak (UGV) yang dirancang untuk melakukan berbagai misi tempur yang biasanya dilakukan oleh Kendaraan Tempur Infanteri (IFV) berawak.

ALPAR meningkatkan kemampuan bertahan hidup dan efisiensi operasional di medan perang, juga menawarkan daya tembak yang sama seperti IFV standar.

Sebagai kendaraan darat nirawak berukuran sedang, ALPAR memiliki berat tempur maksimum 15 ton, platform tangguh ini mampu beroperasi bersama aset berawak dan nirawak, memenuhi beragam kebutuhan angkatan bersenjata.

Dilengkapi dengan sistem otonom canggih dan kecerdasan buatan (AI), ALPAR dirancang untuk meminimalkan risiko personel selama misi berisiko tinggi, meningkatkan keberhasilan operasional, dan meningkatkan efisiensi medan perang secara keseluruhan.

Salah satu fitur menonjol ALPAR adalah kemampuannya untuk berkomunikasi drone udara (UAV) dan aset medan perang lainnya, memanfaatkan AI dan analisis data untuk mengurangi jumlah personel yang dibutuhkan di lapangan.

Kendaraan ini memiliki jejak termal yang rendah, dimensi yang ringkas, dan mudah diangkut melalui udara.

Desain modular ALPAR memungkinkannya dikonfigurasi untuk berbagai peran, termasuk dukungan tembakan, dukungan logistik, pertahanan udara, dan misi antitank.

Fleksibilitas ini membuatnya cocok untuk operasi pengintaian dan pengawasan tingkat lanjut.

ALPAR dilengkapi sistem penggerak listrik hibrida yang memungkinkannya beroperasi dalam senyap, keunggulan penting untuk operasi siluman.

Kendaraan ini dapat dikendalikan dari jarak jauh atau beroperasi secara mandiri, berkat Sistem Dukungan Penggerak Adaptif yang dikembangkan oleh Otokar.

Sebagai persenjataannya, ALPAR dilengkapi dengan menara otonom, mengusung kanon otomatis 30 mm dan dua peluncur rudal antitank.

Selain itu, ALPAR dapat membawa berbagai muatan hingga 15 ton, termasuk mini-UGV tambahan, yang memperluas fungsinya di medan perang.

ALPAR menawarkan ketahanan operasional dan mobilitas yang signifikan. Dengan kecepatan maksimum 70 km/jam dan jangkauan hingga 500 km. -RBS-

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

4 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

5 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

10 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

10 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

10 hours ago