News

Sering diganggu Rusia, AS tarik drone pengintai dari Laut Hitam dan menggantinya dengan pesawat berawak

AIRSPACE REVIEW – Amerika Serikat dilaporkan telah menarik pengoperasian drone pengintai di Laut Hitam dan menggantinya dengan pesawat berawak. Hal ini menyusul serangkaian “gangguan” yang dilakukan pihak Rusia terhadap drone AS yang sedang ditugaskan terbang di sana.

Padahal, AS mengklaim drone mereka terbang di perairan internasional dan di wilayah udara internasional yang diizinkan.

Sementara Rusia menyebut, drone-drone AS melakukan kegiatan pengintaian dari wilayah perbatasan negara seperti yang dilakukan RQ-4 Global Hawk AS baru-baru ini di dekat Krimea.

Drone milik Angkatan Udara AS (USAF) itu dicegat oleh jet tempur MiG-31 Rusia di atas perairan netral internasional karena diduga sedang melakukan kegiatan memata-matai Rusia.

Telegram FighterBomber menyebut insiden itu diperkirakan terjadi pada 23 Juni lalu setelah pesawat Rusia mendekati drone Amerika. Sesaat setelah diintersep, Global Hawk menghentikan aktivitas pengintaiannya dan kembali ke Pangkalan Udara Sigonella di Italia.

Surat kabar Rusia Pravda menulis tidak ada informasi resmi mengenai apa yang terjadi. Namun, pesawat tempur MiG-31 Rusia tidak melepaskan tembakan atau mengambil tindakan agresif terhadap drone Amerika.

Sebelumnya lagi, jet tempur Su-27 rusia melakukan manuver di sekitar drone MQ-9 Reaper AS dan menyemprotkan bahan bakarnya ke drone tersebut yang mengakibatkan hilang kendali.

Insiden udara telah terjadi di atas Laut Hitam pada 14 Maret lalu antara drone MQ-9 Reaper USAF dengan dua jet tempur Su-27 Rusia.

Dilaporkan CNN, dua jet Su-27 Rusia membayang-bayangi drone AS, lalu salah satunya mendekati MQ-9 serta membuang avtur ke pesawat tak berawak itu.

Kemudian, Su-27 menabrakkan dirinya ke baling-baling MQ-9 Reaper hingga drone itu jatuh ke perairan Laut Hitam, menurut militer AS.

Komando Eropa AS mengatakan dalam rilisnya, drone MQ-9 terbang di atas perairan internasional di atas Laut Hitam ketika dua jet Su-27 Rusia datang menghampiri dan melakukan penerbangan berbahaya.

Meski pertemuan di langit sudah sering terjadi, intersepsi drone Amerika oleh jet tempur Rusia disinyalir akan terus dilakukan, walaupun tidak sampai berujung pada penembakan sejauh ini. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

4 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

5 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

10 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

10 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

10 hours ago