AIRSPACE REVIEW – TNI Angkatan Udara dipastikan akan mendapatkan 42 jet tempur Rafale dari Dassault Aviation, Prancis. Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah menyelesaikan pembayaran uang muka produksi pesawat ini sehingga kontrak telah berjalan efektif.
Dijadwalkan, Kemhan akan menerima Rafale kelompok pertama pada tahun 2026 yang kemudian akan diserahkan kepada TNI AU selaku penggunanya.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono menyatakan, pesawat Rafale akan ditempatkan di Skadron Udara 12 di Pekanbaru, Skadron Udara 1 di Pontianak, dan Skadron Udara 16 di Pekanbaru secara bertahap.
Dalam rangka persiapan menuju pengoperasian Rafale nantinya oleh TNI AU, Kasau beserta delegasi TNI AU pada pekan lalu mengunjungi pabrik Dassault Aviation untuk mendapatkan pemaparan lebih lanjut mengenai teknologi dan pengoperasian Rafale.
Masih dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Prancis, selain mengunjungi pabrik Dassault, Kasau dan delegasi yang dipimpinnya juga mengunjungi pabrik Thales yang memproduksi radar Ground Control Intercept (GCI) dan ke pabrik Safran Engines yang memproduksi mesin M88 yang digunakan oleh jet tempur Rafale.
Di Prancis, Kasau juga mengikuti International Air Chief Conference 2024. Konferensi ini dihadiri oleh kepala staf angkatan udara dari berbagai negara.
Acara ini diselenggarakan untuk memperingati 90 tahun French Air and Space Force (AAE) dengan mengusung tema “Dampak Perang Masa Depan terhadap Personel Angkatan Udara”.
Bersamaan dengan kunjungan kerja Kasau ke Prancis, tim dari Kementerian Pertahanan RI juga melakukan kunjungan ke pabrik yang sama terkait akuisisi Rafale oleh Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, tim dari Kemhan melaksanakan Progress Review Meeting (PRM) Ke-4 untuk ofset pengadaan jet tempur Rafale pada 25-28 Juni 2024.
Tim tersebut terdidi dari Sesditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Heri Pribadi didampingi Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan Marsma TNI Dedy Laksmono dan dua staf Dittekindhan Ditjen Pothan Kemhan. Tim mengunjungi fasilitas Dassault Aviation di Saint Cloud, Prancis.
Kegiatan PRM ini adalah review terkait perkembangan dari setiap kegiatan offet pengadaan Rafale yang dilaksanakan oleh pihak Dassault Aviation, Safran Aircraft Engines dan Thales DMS France.
Selain pembahasan perkembangan dari setiap kegiatan ofset, juga dibahas hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kesuksesan dari pelaksanaan program ofset tersebut.
Dengan dilaksanakannya PRM ke-4 oleh tim dari Kemhan RI, diharapkan seluruh pelaksanaan pembelian 42 jet tempur Rafale untuk TNI AU berikut berbagai persyaratan yang telah dituangkan dalam Undang Undang No 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan dapat dipatuhi. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
Bienvenue Rafale!
Klo pesawat Rafale 2 skuadron ditempatkan di Rusmin Nuryadin air base,pesawat yg lama di tempatkan dimana.