AIRSPACE REVIEW – Militer Rusia pada hari Jumat diduga telah berhasil melakukan serangan rudal yang menghancurkan sistem М270А1 MLRS Ukraina yang dipasok AS.
Sistem tersebut dihancurkan dengan serangan rudal di Wilayah Nikolayev, Ukraina. Rekaman drone beredar di dunia maya yang memperkuat kebenaran serangan tersebut.
Dalam tayangan rekaman diperlihatkan drone Rusia berhasil memantau adanya M270 Ukraina di dekat Desa Shevchenkovo, yang terletak di selatan Kota Nikolayev. Kantor berita Azerbaycan 24 menyebut Kementerian Pertahanan Rusia telah mengonfirmasi hal itu.
Kendaraan tempur tersebut tampaknya sedang disiapkan untuk menembakkan rudal, namun memilih untuk kembali ke hanggar penyimpanannya karena alasan yang tidak diketahui.
Peluncur dan kendaraan pendukungnya kemudian masuk ke hanggar sipil di pinggiran selatan Shevchenkovo, mengacu pada rekaman tersebut. Tidak lama berselang, bangunan itu segera dihantam oleh rudal balistik Iskander-M Rusia.
Ledakan dahsyat menyebabkan kerusakan parah pada hanggar diikuti beberapa ledakan sekunder yang terus dipantau oleh drone pengintai.
Militer Rusia secara konsisten memburu aset Ukraina yang bernilai tinggi, termasuk peluncur keluarga HIMARS yang menjadi salah satu andalan Ukraina.
Pada hari Minggu lalu, militer Ukraina menembakkan lima rudal ATACMS yang berisi hulu ledak klaster ke Krimea.
Meskipun empat rudal berhasil dicegat, satu rudal berhasil lolos dan menumpahkan muatannya di sepanjang pantai dekat Sevastopol. Pecahan rudal itu menewaskan lima orang termasuk dua anak-anak dan melukai lebih dari 150 orang lainnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan melakukan balasan atas serangan yang menyasar warga sipil tersebut.
Mengenai M270, merupakan sistem MLRS buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat berdasarkan kendaraan lapis baja beroda rantai (tracked) M2 Bradley.
Sistem ini dibekali kontrol tembakan terkomputerisasi dan paket referensi stabilisasi/sistem penentuan posisi.
M270 dapat menembakkan semua roket terarah standar 227 mm yang dilengkapi dengan sub-munisi tandan dengan jangkauan maksimum 32 km. Sistem ini juga dapat menembakkan roket jarak jauh berjangkauan maksimum 45 km dan roket berpemandu dengan jangkauan antara 60-90 km.
Varian terbaru M270 bahkan dapat menembakkan rudal ATACMS (Army Tactical Missile System) yang dengan jangkauan hingga 300 km. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…