Drone

Drone China jadi pilihan, setelah punya tiga unit kini Kongo mendapat tambahan tiga CH-4 guna menggedor kelompok pemberontak M23

AIRSPACE REVIEW – Belum lama ini militer Republik Demokratik Kongo (DRC) kembali menerima tambahan tiga drone intai serang CH-4 Rainbow dari China. Informasi ini diungkapkan oleh Military Africa pada 20 Mei 2024.

Drone CH-4 akan dikerahkan ke wilayah timur negara itu guna mendukung operasi militer melawan pemberontak M23 dan Angkatan Pertahanan Rwanda.

Pengiriman ini melengkapi drone CH-4 gelombang awal sebanyak tiga unit pada pertengahan tahun lalu. Tiga drone lagi dijadwalkan akan tiba dalam beberapa bulan mendatang.

Drone baru tersebut akan ditempatkan di bandara militer Kavumu Selatan, yang berlokasi strategis di dekat zona konflik.

Mengenai CH-4, merupakan drone kelas MALE (Medium Altitude Long Endurance). Drone ini mulai dikembangkan pada 2010 oleh Akademi ke-11 China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC).

CASC membuat dua varian CH-4. Pertama, seri CH-4A sebagai pesawat intai dengan jangkauan antara 3.500 – 5.000 km dan berdaya tahan hingga 30 jam. Kedua, CH-4B varian intai bersenjata yang dapat melakukan serangan darat.

Sebagai tenaga penggerak, CH-4A dan CH4-B menggunakan mesin TD0 berdaya 150 kwh yang dikembangkan oleh Combustion Engine Research Institute of Tianjin University.

Kecepatnya jelajah CH-4A dan CH-4B berada pada kisaran 150-180 km/jam dan ketinggian terbang maksimum hingga 8.000 meter.

Muatan sensornya mencakup kubah elektro-optik yang menggabungkan perangkat forward-looking infrared (FLIR), laser rangefinder, dan laser designator yang memiliki jangkauan maksimum 15 km.

Baik CH-4A dan CH-4B, dibekali synthetic aperture radar (SAR) yang bisa mendeteksi sasaran yang diselimuti asap atau awan dengan jangkauan maksimum 30 km. -RBS-

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago