Armed Forces

Ukraina adopsi shotgun BTS 12 dari Turkiye untuk menangkal drone

AIRSPACE REVIEW – Brigade Jaeger ke-68 Angkatan Darat Ukraina telah memasukkan 12 senapan Hatsan Escort BTS dari Turkiye ke dalam operasinya. Integrasi ini merupakan bagian dari upaya Ukraina untuk melawan ancaman udara tak berawak yang terus berkembang dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Pilihan untuk menggunakan senapan jenis shotgun ini untuk menghadapi dan menangkal drone pada jarak dekat, terutama drone kecil.

Shotgun Hatsan Escort BTS 12 dikenal dengan aksi semi-otomatisnya, menawarkan solusi praktis terhadap drone yang terbang di ketinggian rendah.

Sesi pelatihan brigade Jaeger ke-68 sendiri berfokus pada memaksimalkan efektivitas senapan ini dalam peran antidrone.

Hal ini mencakup latihan penargetan yang menyimulasikan keterlibatan dengan drone udara, bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan waktu respons operator.

Mengenai Hatsan Escort BTS12 adalah shotgun semi-otomatis berukuran 12-gauge, dioperasikan dengan gas, tersedia dengan magasin yang berkapasitas 2, 5, atau 10 kartrid.

Dengan desain terlihat modern dibandingkan model shotgun pada umumnya, Hatsan Escort BTS 12 dilengkapi dengan bullpup stock taktis dengan recoil pad karet lembut untuk meredam guncangan.

Senapan ini memiliki pegangan jinjing yang dapat dilepas dengan sight belakang dan depan yang dapat disesuaikan. Tersedia pula rel picatinny untuk pemasangan beragam aksesori.

Sebagai tambahan informasi, Hatsan Arms Company adalah produsen senjata api asal Turkiye yang berdiri sejak 1976.

Perusahaan ini terkenal karena memproduksi berbagai jenis senjata api, termasuk senapan angin, shotgun, hingga senapan serbu. -RBS-

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago