AIRSPACE REVIEW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bagaimana wahana luncur hipersonik (hypersonic glide vehicle/HGV) Avangard negaranya telah membuyarkan investasi miliaran dolar yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya dalam teknologi rudal pertahanan udara.
“Jika Anda menghitung pengeluaran Amerika untuk pertahanan rudal mereka yang dipublikasikan secara luas dan membandingkannya dengan solusi utama kami untuk melewati pertahanan rudal ini (Avangard, sebuah rudal antarbenua) tidak ada bandingannya. Pada dasarnya, kami telah menggagalkan setiap upaya mereka, menyia-nyiakan seluruh investasi besar mereka dalam sistem pertahanan rudal ini,” kata Putin sebagaimana diberitakan oleh Bulgarian Military.
Sebagai kendaraan luncur hipersonik dengan jangkauan antarbenua, Avangard dirancang untuk menghasilkan kecepatan 27 Mach dan melakukan manuver lintasan selama peluncurannya. Hal ini mencakup kemampuan untuk melakukan manuver lateral yang mencakup beberapa ribu kilometer ke luar angkasa, sehingga hampir mustahil bagi sistem pertahanan rudal musuh untuk melacak, apalagi mencegatnya.
Dahsyatnya, kecepatan tinggi Avangard memungkinkan penerbangan antarbenua dalam waktu kurang dari 10 menit, masing-masing membawa hulu ledak nuklir dua megaton.
Sistem ini pada dasarnya memiliki jangkauan yang tidak terbatas, sehingga memungkinkan mereka untuk mendekati target seperti daratan AS dari lintasan yang tidak dapat diprediksi.
Diperkirakan ICBM Rusia yang lebih besar seperti RS-28 Sarmat dapat membawa hingga sepuluh kendaraan luncur Avangard.
Meskipun tak dapat dihadang sistem rudal pertahanan udara yang ada saat ini, Avangard memiliki kerentanan yang signifikan. Potensi serangan terhadap silo yang menampung rudal yang membawanya atau mencegat rudal pada tahap awal peluncurannya sebelum meninggalkan atmosfer.
Sejak diperkenalkan pada bulan Maret 2018, Avangard sering disebut sebagai simbol kekuatan Rusia, karena kemampuan serangannya yang luar biasa melebihi rudal balistik antar benua lainnya.
Dilaporkan, batalyon ICBM awal yang dilengkapi Avangard telah dikerahkan pada September 2020 di kompleks rudal Yasnensky, sekitar 1.200 km tenggara Moskow, diikuti oleh batalion kedua pada Juni 2022. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…