Armed Forces

Intip keunggulan tank tempur utama baru Inggris Challenger 3, calon penantang tank Armata Rusia

BERDASARKAN informasi yang dibagikan oleh akun Telegram BTVT Info, terlihat penampakan pertama prototipe Tank Tempur Utama (MBT) Challenger 3 yang sedang dibangun oleh Inggris. Keberadaan Challenger 3 ini diperkuat oleh informasi yang disebarkan oleh Breaking Defense yang mengungkapkan bila prototipe tersebut tengah dikembangkan oleh Rheinmetall BAE Systems Land (RBSL) yang berlokasi di Telford, Inggris.

Ditambahkan bahwa dalam beberapa bulan mendatang, prototipe ini akan menjalani berbagai tes di berbagai fasilitas pengujian kendaraan tempur lapis baja baik di Inggris dan Jerman. Diperkirakan RBSL akan membangun total delapan prototipe Challenger 3 ini sebelum menerima sertifikasi yang diperlukan dan pesanan produksi resmi.

Lalu apa kehebatan Challenger 3 yang digadang dapat menjadi lawan seimbang buat Tank Armata buatan Rusia?

Mari kita intip Challenger 3, secara tampilan sudah terlihat berbeda dengan Challenger 2 sebelumnya, terutama tank ini mengadopsi desain turret baru dan lambung yang telah diperkuat.

Namun, peningkatan yang paling menonjol adalah penggantian persenjataan utamanya. Bila pada Challenger 2 menggunakan meriam L30A1 120 mm, maka pada Challenger 3 menggunakan meriam baru smoothbore L55A1 120 mm.

Meriam ini pada dasarnya adalah versi terbaru dari L55, yang terlihat pada keluarga tank Leopard 2A6/A7, hal ini untuk menyelaraskannya dengan sistem senjata anggota NATO lainnya.

Lalu bagaimana dengan amunisi? Itu juga bagian dari perubahan. Kemitraan dengan Rheinmetall AG sedang dilakukan untuk mengembangkan amunisi baru, yang mencakup putaran energi kinetik baru untuk Challenger 3 dan Leopard 2A7/2A8.

Sumber terpercaya di Kementerian Pertahanan Inggris, dikutip Bulgarian Military, menyampaikan proyek tank Challenger 3 ini diharapkan mencapai kemampuan operasional pertamanya pada tahun 2027.

Namun belum ada informasi, berapa unit tank Challenger 3 yang akan diproduksi untuk digunakan oleh Angkatan Darat Inggris, sebagai pengganti Challenger 2 yang operasional saat ini.

-RBS-

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago