Air Force

Curahan hati pilot MiG-29 Ukraina: Kami butuh jet tempur modern dan pesawat AWACS, semoga teman-teman saya yang berlatih di luar negeri tidak kembali dengan tangan kosong, tapi dengan berbagai senjata yang kuat

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Ukraina merilis percakapan video singkat dengan seorang pilot yang mengoperasikan jet tempur MiG-29 dari lapangan terbang depan di negara itu.

Pilot bernama Oleksander dalam wawancara tersebut mengatakan, Ukraina memiliki banyak lapangan terbang yang beroperasi di wilayah depan.

“Ada cukup banyak lapangan terbang yang beroperasi di depan di negara kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas kami secara efektif,” kata Oleksandr dikutip portal Ukraina, Defense Express.

Meskipun Ukraina mengalami cuaca buruk disertai hujan, salju, dan kabut selama beberapa minggu terakhir, pilot tersebut mengatakan bahwa mereka dan pesawatnya siap lepas landas dalam hitungan menit untuk misi tempur.

Pesawat tempur Ukraina yang ditampilkan dalam video tersebut dilengkapi dengan rudal udara ke udara R-27 dan R-73 standar Soviet.

Pilot-pilot Ace Ukraina menggunakannya untuk menghancurkan sasaran udara, termasuk rudal jelajah dan drone kamikaze tipe Shahed yang diluncurkan oleh pasukan Rusia di kota-kota Ukraina.

Selain itu, Oleksandr dan rekan-rekannya menerbangkan MiG-29 yang dilengkapi rudal antiradar HARM dan bom berpemandu GBU-62 (JDAM-ER). Persenjataan ini disediakan oleh mitra Barat Ukraina.

Sebelum menggunakan senjata-senjata andalan tersebut, para pilot MiG-29 Ukraina menjalani pelatihan dan adaptasi terlebih dahulu.

“Pengalaman tempur saya dimulai pada hari-hari pertama invasi besar-besaran (oleh Rusia). Saya biasa menembak jatuh rudal jelajah dan kendaraan udara tak berawak, menyerang sasaran musuh di darat… menghancurkan peralatan radar, menutupi pesawat serang sekutu, dan menyerang. target darat dengan GBU-62,” kata Oleksandr.

Ia menyebutkan, sebagian rekan-rekannya telah pergi ke luar negeri untuk menguasai pengoperasian pesawat multiperan F-16.

Oleksandr berharap, mereka segera kembali dan tidak dengan tangan kosong, melainkan dengan berbagai senjata baru yang kuat.

Pilot MiG-29 itu mengutarakan, persenjataan yang diluncurkan Ukraina dari udara saat ini secara fisik dan moral kebanyakan sudah sangat ketinggalan zaman.

Dia juga berpikir pesawat sistem peringatan dini dan kendali udara AWACS akan sangat membantu untuk melawan pesawat Rusia di angkasa.

-RNS-

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago