AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara AS (USAF) pada tahun 2024 telah mendapatkan restu dari Kongres AS untuk memensiunkan total 310 pesawat.
Dari jumlah itu, terdapat 42 jet serang A-10 Warthog yang sebelumnya sempat menuai polemik di parlemen terkait rencana penghentian operasinya.
Dengan dipensiunkannya 42 A-10, maka pesawat buatan Fairchild Republic yang tersisa di USAF adalah 218 unit.
Untuk diketahui, Fairchild Republic antara tahun 1972 hingga 1984 telah memproduksi kurang lebih 715 unit A-10 dan variannya. Pesawat ini hanya digunakan oleh USAF.
Pesawat lain yang akan dipensiunkan adalah armada jet tempur F-15C/D Eagle dan sebagian F-15E Strike Eagle.
Namun untuk 32 jet tempur siluman F-22 yang diusulkan untuk dipensiunkan oleh USAF, Kongres menolaknya dengan alasan pesawat tersebut masih dibutuhkan.
Hal tersebut merupakan butir-butir dari draf akhir RUU Kebijakan Pertahanan (NDAA) 2024 yang dirilis pada 7 Desember, setelah melalui serangkaian kompromi antara Kongres AS dan USAF.
Kongres mengizinkan penghentian 42 A-10 sekaligus mengurangi sementara jumlah pesawat tempur yang harus dipelihara Angkatan Udara dari 1.145 menjadi 1.112.
NDAA 2024 juga mengesahkan anggaran pertahanan USAF sebesar 886 miliar setelah negosiasi berminggu-minggu antara para pemimpin DPR dan Senat.
Versi final RUU yang dinegosiasikan kini dikembalikan ke DPR dan Senat untuk disahkan secara final sebelum diserahkan kepada Presiden AS.
-Poetra-