AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Boeing telah memutuskan untuk mundur dari kompetisi ‘Pesawat Kiama’ E-4B Nightwatch Angkatan Udara AS (USAF).
Muncurnya Boeing dari proyek senilai 8 miliar USD untuk lima tahun ke depan ini, otomatis membuka peluang bagi saingannya Sierra Nevada Corporation (SNC) yang ikut berkompetisi dan mengajukan konsep Survivable Airborne Operations Center (SAOC) sebagai pengganti E-4B.
Ironisnya, SNC akan menggunakan basis pesawat 747-200 yang merupakan pesawat buatan Boeing. Kontrak diharapkan dapat dicapai pada tahun 2024.
USAF menolak untuk memberikan konfirmasi mengenai program yang disebutnya rahasia, tulis The War Zone.
Sementara itu, dua sumber yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi kepada Reuters alasan yang jelas mengapa Boeing mundur dari kompetisi.
Dikatakan, Boeing dan USAF tidak berhasil mencapai kesepakatan mengenai hak data dan ketentuan kontrak.
Boeing menolak untuk menandatangani perjanjian harga tetap yang mengharuskan mereka membayar biaya di atas batas yang disepakati.
Pesawat E-4B Nightwatch buatan Boeing, diperkirakan akan mencapai akhir masa pakainya pada awal tahun 2030-an.
Empat pesawat E-4B yang dioperasikan USAF dikenal juga sebagai National Airborne Operations Centers (NAOCs).
Pesawat berfungsi sebagai pos komando lintas udara yang kuat dan dapat bertahan di mana Presiden Amerika Serikat dapat melancarkan serangan nuklir, melalui mekanisme yang dikenal sebagai National Command Authority (NCA).
-RNS-