AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah citra dari sumber terbuka baru-baru ini mengungkapkan bahwa Rusia telah membangkitkan kembali pesawat pengintai M-55 Geopsysica yang programnya sempat dihentikan.
Uji coba tersebut dilaporkan berlangsung di lapangan terbang Zukovsky di pinggiran ibu kota Moskow. Akun Twitter Doctor X mengunggah foto pesawat tersebut pada 5 November.
Disebutkan, dibawah sayap M-55 kini terpasang wadah khusus, kemungkinan berisi UKR-RT (peralatan pengintaian radio-teknis).
Berdasarkan riwayatnya, pesawat M-55 dirancang oleh biro desain Myasishchev (NATO: Mystic-B) semasa Uni Soviet masih berdiri.
Dirancang sebagai pesaing pesawat intai Lockheed U-2 Dragon Lady buatan Amerika Serikat.
M-55 bermesin ganda ini dikembangkan berdasarkan pesawat Myasishchev M-17 Stratosphere yang bermesin tunggal. Sukses melakukan penerbangan perdana pada 16 Agustus 1988.
M-55 dirancang untuk misi pengintaian sebagai bagian dari tujuan serangan rudal balistik jarak menengah (IRBM) Oka masa itu, yang kini telah ditinggalkan dan digantikan rudal Iskander.
Setelah pembubaran Uni Soviet pada Desember 1991, hanya segelintir pesawat (sekitar 5 unit) yang dibuat,
Namun tetap digunakan oleh Angkatan Udara Rusia. Secara resmi, pesawat ini ditujukan untuk tujuan penelitian ilmiah.
Kebangkitan kembali penerbangan yang melibatkan M-55 ini kemungkinan besar digunakan menguji peralatan pengintaian taktis baru.
Pesawat akan dikembalikan sebagai tujuan awal pengembangannya, akan digunakan untuk pengintaian sebelum melakukan serangan menggunakan rudal balistik.
Sebagai pesawat intai ketinggian tinggi (high altitude), M-55 dapat membumbung hingga 21.000 m dan berjangkauan operasi 4.965 km.
Pesawat berawak tunggal ini mampu bertahan di udara selama 6,5 jam dengan kecepatan maksimum 750 km/jam.
-RBS-