Yordania meminta AS mengerahkan lebih banyak sistem pertahanan udara Patriot ke negaranya di tengah kecemasan perang Hamas-Israel

PatriotRaytheon

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Yordania telah meminta Amerika Serikat untuk mengerahkan lebih banyak sistem pertahanan rudal MIM-104 Patriot ke negaranya di tengah kecemasan akan perang Hamas-Israel.

Yordania khawatir perang tersebut akan meluas hingga ke negara tetangga dan menyebabkan kegelisahan di seluruh wilayah.

“Kami meminta pihak Amerika untuk membantu meningkatkan sistem pertahanan kami dengan sistem rudal pertahanan udara Patriot,” ujar Juru Bicara Militer Yordania Brigjen Mustafa Al-Hiyari kepada TV pemerintah, seperti diberitakan Reuters.

Dalam komentarnya, Hiyari sekaligus membantah laporan media sosial bahwa pangkalan militer AS di Yordania digunakan untuk mengangkut peralatan dan senjata militer dari tempat penyimpanan di Yordania ke Israel.

Laporan itu muncul ketika Pentagon telah meningkatkan pertahanan udara di wilayah tersebut untuk melindungi pasukan AS.

Yordania adalah negara Arab kedua yang berdamai dengan Israel pada tahun 1994, setelah Mesir pada tahun 1979.

Laporan menyebut, lebih dari 9.000 orang telah terbunuh di Jalur Gaza setelah Angkatan Pertahanan Israel (IDF) melakukan serangan besar-besaran terhadap Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan mendadak Kelompok Hamas terhadap Israel pada Sabtu pagi, 7 Oktober 2023.

AS menempatkan sistem rudal Patriot di Yordania sejak tahun 2013 menyusul pemberontakan di negara tetangganya di utara, Suriah. Saat itu Yordania khawatir perang saudara dapat meluas dan memicu konflik regional.

Yordanias memiliki ratusan pelatih dari Amerika dan merupakan salah satu dari sedikit sekutu regional yang mengadakan latihan ekstensif dengan pasukan AS sepanjang tahun.

Angkatan Bersenjata Yordania merupakan salah satu penerima terbesar pendanaan militer asing dari Washington yang jumlahnya mencapai ratusan juta dolar.

Sementara itu, Kerajaan Arab Saudi juga telah meminta lebih banyak bantuan AS untuk mengatasi drone yang digunakan dalam perang bernilai miliaran dolar di sepanjang perbatasan dengan Suriah, Amman menuduh pengerahan drone dilakukan oleh milisi pro-Iran yang berkuasa di Suriah selatan.

“Drone telah menjadi ancaman di semua lini,” kata Hiyari.

Sejak dimulainya konflik Suriah pada tahun 2011, Washington telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk membantu Amman membentuk sistem pengawasan yang dikenal sebagai Program Keamanan Perbatasan untuk membendung infiltrasi militan dari Suriah dan Irak.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *