Air Force

J-11 China pepet pembom B-52 AS dalam jarak 3 meter pada malam hari di atas Laut China Selatan

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pentagon merilis rekaman video yang memperlihatkan jet tempur China, J-11, memepet pembom B-52 Stratofortress milik Angkatan Udara AS (USAF) dalam jarak 3 meter saat terbang pada malam hari di atas Laut China Selatan.

Peristiwa terjadi pada Selasa ketika B-52 sedang terbang di wilayah udara internasional dan tiba-tiba didekati oleh J-11 China yang melakukan manuver membahayakan.

The New York Times melaporkan, China tidak segera memberikan tanggapan atas insiden tersebut.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa tindakan yang dilakukan pilot J-11 China tersebut hampir menyebabkan tabrakan di udara, kata pejabat militer AS yang mengungkapkan kejadian pada hari Kamis.

“Pilot jet J-11 yang mendekati B-52 di wilayah udara internasional pada Selasa malam dan terbang dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional, dan dengan kecepatan berlebihan yang tidak terkendali,” tulis Komando Indo-Pasifik AS.

Dalam video hitam putih yang dibagikan, terlihat detik-detik di mana J-11 mendekati B-52.

Pernyataan dan video tersebut dirilis pada hari yang sama ketika Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi tiba di Amerika Serikat untuk bertemu dengan para pejabat AS termasuk Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Presiden Biden, Jake Sullivan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pada hari Jumat, pesawat militer AS telah melakukan perjalanan ribuan mil untuk memamerkan kekuatan mereka di depan pintu China, yang merupakan penyebab utama risiko keamanan laut dan udara.

“Hal itu tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional,” tambahnya, saat berbicara pada konferensi pers rutin di Beijing.

Ia menandaskan, China akan terus mengambil tindakan tegas untuk menjaga keamanan kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya.

Para pejabat China sebelumnya menggambarkan pencegatan udara terhadap pesawat AS sebagai respons yang wajar terhadap patroli militer asing yang mengancam keamanan negara.

Pada bulan Juni, Menteri Pertahanan China Jenderal Li Shangfu (saat itu), meremehkan sebuah episode di mana sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS melambat untuk menghindari kemungkinan tabrakan dengan kapal Angkatan Laut China saat melintas di selat antara China dan Taiwan.

Pentagon mengatakan kepada Kongres AS dalam sebuah laporan bulan ini bahwa mereka telah mencatat lebih dari 180 pencegatan oleh pesawat China terhadap pesawat AS di kawasan Asia-Pasifik sejak musim gugur tahun 2021. Angka tersebut lebih banyak dibandingkan dekade sebelumnya.

China mengklaim 90 persen wilayah Laut Cina Selatan, termasuk perairan yang berjarak ribuan mil dari daratannya, adalah miliknya.

Hal itu telah meningkatkan ketegangan dengan negara-negara yang berada di sekitar laut tersebut sekaligus membuat khawatir Amerika Serikat.

-RNS-

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago