AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pihak berwenang Kyiv mengumumkan pada 12 September bahwa produksi massal 2S22 Bohdana 155 mm SPH (Self-Propelled Howitzer) beroda telah dimulai.
2S22 Bohdana sepenuhnya dirancang dan diproduksi di Ukraina oleh perusahaan Kramatorsk Heavy Duty Machine Tool Building Plant.
Sistem SPH 2S22 Bohdana dibekali howitzer kaliber 155 mm yang dipasangkan pada truk militer KrAZ-6322 berpenggerak 6X6 buatan lokal.
Howitzernya dapat menembakkan semua munisi standar NATO dengan jarak tembak 42 km bila menggunakan amunisi HEIAP (High-Explosive Incendiary Armor-Piercing).
Sementara menggunakan proyektil berbantuan roket artileri jangkauan tembaknya diperpanjang mencapai 50 km.
2S22 Bohdana dilengkapi dengan sistem pengarahan dan pengendalian tembakan terkomputerisasi, kalkulator balistik, sistem peletakan senjata otomatis, dan sistem navigasi satelit.
Untuk mengoperasikan artileri medan bergerak 2S22 Bohdana ini dibutuhkan lima orang awak, termasuk pengemudi.
Kendaraan dapat melaju hingga kecepatan tertinggi 80 km/jam dengan daya jelajah mencapai 1.000 km.
Selain untuk kebutuhan Angkatan Bersenjata Ukraina, 2S22 Bohdana juga ditawarkan untuk ekspor disebut sebagai Bohdana 3.0, menggunakan sasis truk Tatra T815 8X8 buatan Ceko.
-RBS-
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…