AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Pertahanan AS (DoD) pada 31 Agustus telah memberikan kontrak senilai 192 juta dolar AS kepada Raytheon Missile and Defense untuk mengakuisisi rudal AMRAAM (Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles). Rudal akan ditransfer ke Ukraina.
Kontrak ini menandai momen penting dalam dukungan militer AS yang berkelanjutan terhadap Ukraina, menyusul akan bergabungnya jet tempur F-16 Fighting Falcon ke Angkatan Udara Ukraina.
Rudal AMRAAM jenis AIM-120 yang dijuluki Slammer ini merupakan rudal jarak menengah canggih yang dilengkapi dengan sistem panduan radar aktif.
Tergantung pada model spesifiknya, jangkauan operasionalnya bervariasi dari 75 hingga 160 km.
AMRAAM versi AIM-120C-8 hadir dengan sistem panduan radar canggih, yang memungkinkannya melacak dan menyerang target udara pada jarak yang cukup jauh.
Seri AIM-120 terkenal karena keserbagunaannya, memungkinkan pilot untuk menyerang pesawat musuh sebelum terjadi kontak visual.
Dilansir Air Recognition (1/9), dalam hal penerapan taktis Angkatan Udara Ukraina akan memperoleh manfaat dari AMRAAM dalam berbagai cara.
Pertama, rudal-rudal ini dapat dipasang pada jet tempur MiG-29 Fulcrum, yang masih dalam dinas aktif di Angkatan Udara Ukraina.
Hal ini secara signifikan meningkatkan kemampuan tempur pesawat tua tersebut.
Kedua, AMRAAM akan menjadi lebih efektif lagi jika diintegrasikan dengan program yang akan segera hadir yakni jet tempur F-16 Fighting Falcon sumbangan negara-negara NATO, sehingga memperkuat jangkauan taktis dan fleksibilitas Angkatan Udara Ukraina.
-RBS-