AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Potensi transfer jet tempur Gripen Swedia ke Ukraina membuthkan pengesahan dari Amerika Serikat yang memasok suku cadang pada pesawat tersebut.
Hal itu dikatakan oleh Andrey Sibiga, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina dalam pernyataannya yang disiarkan televisi.
Ketika ditanya apakah izin harus diminta dari AS sebelum transfer Gripen ke Ukraina, Sibiga mengatakan hal itu sangat diperlukan.
“Bahkan di pesawat seperti Gripen ada komponen tertentu yang memerlukan persetujuan dari sekutu lain. Itu selalu merupakan proses, dan kami sebenarnya berada di tengah-tengah proses ini,” ujarnya.
Sibiga menambahkan bahwa potensi transfer jet tempur ke Ukraina sedang dibahas oleh para kepala negara.
“Kami sekarang sudah dalam fase praktis dengan masalah terkait pesawat,” kata dia seperti diwartakan TASS (20/8).
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan pada hari Sabtu bahwa pilot Ukraina telah memulai pelatihan untuk menerbangkan jet F-16. Dua pilot Ukraina telah melakukan uji terbang dengan F-16 di AS, kata dia.
Reznikov menerangkan bahwa dibutuhkan setidaknya enam bulan untuk melatih pilot Ukraina menerbangkan jet tempur F-16 buatan AS.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson bahwa negara-negara sedang mendiskusikan potensi transfer jet tempur Gripen ke Kyiv dan pilot Ukraina telah memulai uji terbang pada mereka.
Kyiv telah lama meminta sekutu Barat untuk mentransfer F-16 ke Ukraina.
Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andrey Yermak mengatakan, negara tersebut mengharapkan untuk menerima jet tempur ini pada akhir tahun ini.
Pada 17 Agustus, Reuters mengutip sumber yang mengatakan bahwa AS telah mengizinkan Denmark dan Belanda untuk mentransfer beberapa F-16 ke Ukraina.
Laporan itu mengatakan negara-negara ini akan mengirim pesawat ke Kiev setelah pelatihan pilot Ukraina selesai.
Pemerintah Denmark kemudian mengkonfirmasi bahwa mereka telah mendapatkan izin tersebut.
Di sisi yang lain, sebuah laporan menyebut, pelatihan pilot Ukraina untuk F-16 tidak mungkin dilakukan saat ini dan akan mundur ke tahun depan.
Sebab, sejumlah pilot Ukraina terkendala masalah Bahasa Inggris untuk mengikuti pendidikan menerbangkan jet tempur F-16.
-RNS-
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…