Defence

Angkatan Darat Australia terima batch pertama tiga helikopter UH-60M Black Hawk dari AS

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Darat Australia telah menerima batch pertama tiga helikopter multiperan UH-60M Black Hawk. Pengadaan heli merupakan bagian dari kesepakatan antara Australia dan Amerika Serikat (AS) yang diumumkan Januari 2023 lalu.

Pengiriman dilakukan dalam dua penerbangan terpisah. Dua unit pertama tiba di Pangkalan RAAF Richmond pada 30 Juli 2023 dan satu unit sisanya tiba pada 4 Agustus 2023.

Ketiga helikopter tersebut diangkut menggunakan pesawat C-17 Globemaster milik Angkatan Udara AS.

Dilansir APDJ (11/8), Angkatan Darat Australia bermaksud untuk mengganti helikopter MRH-90 Taipan yang bermasalah dengan UH-60M Black Hawk.

Salah satu MRH-90 mengalami kecelakaan fatal yang menewaskan empat personel, hanya beberapa hari sebelum kedatangan dua helikopter Black Hawk pertama.

Diketahui, sebanyak 40 helikopter UH-60M Black Hawk diakuisisi Australia senilai sekitar 1,82 miliar dolar Australia.

Angkatan Darat Australia, dan juga Angkatan Udara Australia, telah memiliki pengalaman mengoperasikan helikopter Black Hawk.

Sebelumnya memiliki memiliki 39 unit S-70A-9 Black Hawk yang telah beroperasi sejak 1987 sebagai pengganti Bell UH-1 Huey.

Selanjutnya, heli S-70A-9 bersama dengan helikopter tua lainnya seperti Westland Sea King Angkatan Laut Australia dan Bell UH-1 Huey yang tersisa digantikan oleh MRH-90 Taipan dari Airbus Helicopters mulai tahun 2007.

Namun ternyata MRH-90 Taipan terbukti bermasalah dalam layanan militer Australia, dengan kemampuan servis yang buruk dan terlibat dalam beberapa kecelakaan selama 15 tahun beroperasi.

Sikorsky diperkirakan akan mengirimkan lebih banyak helikopter dalam beberapa bulan mendatang, dengan Resimen Penerbangan ke-5 Angkatan Darat Australia berbasis di Oakey, dan Resimen Penerbangan ke-8 berbasis di Holsworthy.

Selain Angkatan Darat Australia, Angkatan Laut Australia mengoperasikant MH-60R Seahawk yang mendapatkan dukungan dari Sikorsky Australia.

-RBS-

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

4 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

5 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

10 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

10 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

10 hours ago