AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sekelompok sukarelawan Ukraina dilaporkan telah berhasil mengembangkan rudal jelajah permukaan ke permukaan yang diberi nama Trembita.
Rudal dengan biaya ‘terjangkau’ ini dirancang terutama untuk mengalahkan sistem pertahanan udara Rusia, juga tempat penimbunan amunisi, serta pusat komando dan kontrol.
Trembita merupakan rudal jelajah pertama yang dikembangkan di dalam negeri dan mendapat julukan “rudal rakyat”.
Nama Trembita sendiri diambil dari terompet kayu panjang yang dimainkan oleh para gembala Ukraina.
Proyek ini diprakarsai oleh sekelompok sukarelawan yang berdedikasi untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara mereka.
Akym Kleymenov menjabat sebagai chief engineer proyek, dan Viktor Romaniuk, mantan anggota parlemen Ukraina, mengatur upaya tersebut.
Tim penelitian dan pengembangan terdiri dari delapan anggota penuh waktu dan telah terlibat dalam pembuatan drone dan mortir jenis baru dengan sistem penargetan yang sangat akurat, selain misil.
Salah satu hal yang menarik dari rudal Trembita adalah biayanya yang minim. Dengan perkiraan biaya konstruksi sekitar 3.000 dolar AS, menjadikannya alternatif yang kompetitif dibandingkan rudal modern.
Dengan menginvestasikan sekitar 7.000 dolar AS, rudal tersebut dapat dilengkapi dengan sistem navigasi modern, yang semakin meningkatkan efektivitasnya.
Rudal memiliki berat 100 kg dan memiliki kapasitas untuk membawa hulu ledak 20 kg, yang dapat terdiri dari muatan termobarik atau gabungan muatan ledakan tinggi.
Dengan jangkauan operasional 140 km dan kecepatan tertinggi melebihi 400 km/jam, Trembita menawarkan fleksibilitas dalam melibatkan target pada jarak yang bervariasi.
Selain itu, rudal dapat mencapai ketinggian terbang mulai dari 30 m hingga 2.000 m, memungkinkannya cocok untuk berbagai skenario pertempuran.
Rudal Trembita ditenagai oleh mesin jet pulse dan membawa 30 liter bahan bakar, memanfaatkan solar atau bensin untuk memudahkan akses bahan bakar dari sumber lokal.
Selain itu, ketiadaan komponen bergerak dalam sistem propulsi menyederhanakan proses produksi dan perawatan, yang berkontribusi pada efektivitas biaya.
Ukurannya yang ringkas memungkinkan transportasi yang mudah, bisa dimuat ke bagasi mobil penumpang sipil sekalipun.
Rudal dapat diluncurkan menggunakan ketapel pneumatik atau pendorong bahan bakar padat, memberikan fleksibilitas penyebaran untuk pasukan pertahanan Ukraina.
Untuk mendukung produksi massal Trembita, Viktor Romaniuk mengajak penggalangan dana strategis.
Rencananya adalah untuk memproduksi hingga 1.000 rudal jelajah jarak terbatas setiap bulan, dengan perkiraan biaya 350.000 hingga 600.000 dolar AS.
Pengembang Trembita telah menyiapkan lini produksi mini mereka sendiri, memanfaatkan rudal Grad Ukraina yang rusak dan menangkap Grad Rusia sebagai sumber akselerator bahan bakar rudal yang berharga.
Strategi penggunaan rudal yakni dengan meluncurkan 20 hingga 30 rudal secara bersamaan untuk menggempur sistem pertahanan udara Rusia, sehingga meningkatkan akurasi serangan roket Ukraina.
Beberapa dari rudal ini mungkin tidak membawa bahan peledak, menambah kerumitan lingkungan pertahanan dan mempersulit musuh untuk membedakan ancaman nyata.
Sasaran lainnya dari Trembita antara lain tempat penimbunan amunisi, serta pusat komando dan kontrol.
Penyebaran rudal Trembita diyakini membawa dampak psikologis pada tentara Rusia karena kebisingan 100dB yang memekakkan telinga yang dihasilkannya, yang berpotensi berkontribusi pada keberhasilan operasi militer.
Seperti diwartakan Defence Blog (1/8), tes lebih lanjut Trembita dijadwalkan berlangsung di pangkalan pelatihan militer, dan sukarelawan dari berbagai daerah di Ukraina telah menyatakan minatnya untuk membantu produksi rudal Trembita di berbagai lokasi.
-RBS-