Air Astana akan menjual Boeing 767 setelah menerima 787 Dreamliner

Air Astana akan menjual Boeing 767 setelah menerima 787 Dreamliner_Boeing, Wikipedia

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Maskapai Kazakhstan Air Astana akan menjual pesawat Boeing 767 setelah mengambil 787 Dreamliner. CEO Air Astana Peter Forster mengonfirmasi, penggantian pesawat untuk menjadikan armada maskapai negaranya tersebut menggunakan pesawat-pesawat generasi modern.

Dikatakan, pesawat lama memiliki interior yang telah menua dan tidak adanya rencana untuk mengonversi pesawat tersebut menjadi pesawat pengangkut kargo, tulis Simple Flying.

“Untuk mengonversi 767, ada sejumlah besar pekerjaan struktural di dek utama. Ttu akan sangat mahal dan memakan waktu. Terakhir, kami membutuhkan pilot tersebut untuk mengonversi ke 787,” ujarnya.

Ditambahkan, pilot Boeing 767 sudah ada yang akan dilatih ulang untuk mengoperasikan 787 Dreamliner.

Garuda gandeng Air Astana

Sementara itu, bulan lalu maskapai Garuda Indonesia telah menggandeng Air Astana untuk memperluas koneksi penerbangan menuju Kazakhstan dan sebaliknya. Langkah strategis ini untuk merespons kuatnya kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kazakhstan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mentakan, kerja sama komersial ini memperkenalkan layanan penerbangan interline yang dapat menghubungkan para pengguna jasa kedua maskapai tersebut untuk melakukan penerbangan antarnegara melalui rute penerbangan Bali – Seoul – Almaty (Kazakhstan). Kerja sama ini mulai dijalankan pada 15 Mei lalu.

Diluncurkannya layanan penerbangan interline yang menghubungkan Indonesia dan Kazakhstan, kata Irfan, merupakan salah satu dukungan Garuda Indonesia dalam mengoptimalkan hubungan bilateral Indonesia dan Kazakhstan yang dikenal sebagai negara dengan postur ekonomi terbesar di Asia Tengah.

Untuk diketahui, volume perdagangan kedua negara menunjukan peningkatan signifikan hingga lebih dari 83 persen pada tahun 2022.

Layanan penerbangan interline melalui rute Bali – Seoul – Amalty menjadi layanan penerbangan dengan pilihan connecting flight paling kompetitif, mengingat waktu transit antara penerbangan dapat dilakukan dalam waktu sekitar 2 jam.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *