Air Defence

S-350 Vityaz hancurkan target udara di Ukraina secara otomatis menggunakan Kecerdasan Buatan

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sistem pertahanan udara Rusia S-350 Vityaz telah menghancurkan target udara di Ukraina secara otomatis untuk pertama kalinya, kata Menteri Perindustrian Rusia Denis Manturov.

“Baru-baru ini, Pabrik Obukhov telah mengumumkan bahwa sistem rudal anti-pesawat S-350 Vityaz, mencapai target di area operasi khusus di Ukraina dalam mode otomatis untuk pertama kalinya di dunia dengan menggunakan kecerdasan buatan tanpa partisipasi manusia,” ujar Manturov dikutip Sputnik (13/6).

Diklaim bahwa sistem pertahanan udara S-350 Vityaz saat ini adalah satu-satunya sistem di dunia yang mampu menghancurkan rudal hipersonik.

Pada akhir Mei, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Vityaz telah melakukan deteksi, pelacakan, dan penghancuran sepenuhnya secara otomatis terhadap pesawat tempur dan drone Ukraina di area operasi khusus untuk pertama kalinya.

Mode otomatis diterapkan melalui prinsip non-interferensi oleh manusia dalam keputusan yang dibuat oleh Kecerdasan Buatan (AI), tambah sumber tersebut.

Airspace Review pada April 2020 memberitakan bahwa Rusia mulai melakukan produksi masal sistem pertahanan lapis kedua S-350 Vityaz.

Sistem S-350 dirancang sebagai “benteng terakhir” pertahanan misil Rusia. Sistem ini akan bertindak sebagai “payung” pertahanan terakhir yang bertugas mengeliminasi segala rudal jelajah maupun jet tempur musuh.

Vityaz memiliki peluncur gerak otomatis dan radar yang mampu menyisir target 360 derajat.

S-350 dilengkapi dua rudal jarak pendek dan menengah. Rudal jarak pendek mendeteksi dan menghancurkan target dengan suar inframerah (termal), sementara rudal menengah menggunakan sistem penjejak radar independen (active radar homing).

Satu divisi Vityaz terdiri atas empat peluncur dengan 12 misil siap tempur dan 24 lainnya sebagai munisi cadangan.

Artinya, setiap sistem S-350 memiliki 144 rudal yang bisa digunakan untuk melindungi segala fasilitas dari serangan rudal apa pun yang berhasil menembus pertahanan S-400.

S-350 Vityaz digadang dapat menembak jatuh AGM-86 ALCM atau ARM-158 JASSM, serta menangkis serangan skadron tempur F-15, F-16, dan F/A-18 milik Amerika Serikat.

Misil-misil S-350 dapat digunakan untuk mengusir serangan besar-besaran. Inilah perbedaan utama sistem tersebut dari S-400.

Kinerja S-350 cukup mumpuni, dapat menyasar 16 target secara bersamaan dengan jarak jangkau antara 1,5 km – 60 km pada ketinggian hingga 30 km (98.425 kaki).

Untuk durasi persiapan peluncurannya hanya membutuhkan waktu 5 menit saja.

-JDN-

Jaden

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

4 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

5 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

8 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

10 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

10 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

10 hours ago