Air Force

Menhan Republik Demokratik Kongo Tinjau PTDI, Minati N219

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam rangka mendukung kerja sama Emerging Economies Cooperation (EEC) untuk meningkatkan hubungan kerja sama Indonesia dengan negara-negara Afrika, Menteri Pertahanan Republik Demokratik Kongo (DRC), Jean Piere Gombo Bemba beserta delegasi mengunjungi fasilitas produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung.

Dalam kunjungan pada Kamis 11 Mei 2023 tersebut, Menhan DRC didampingi oleh Dirjen Pothan Kementerian Pertahanan RI Mayjen TNI Mohammad Fadjar.

DRC memiliki komitmen untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi kerja sama dengan Indonesia, dimana pada kesempatan ini pesawat N219 dinilai mampu untuk dijadikan sebagai solusi konektivitas di negaranya, dalam upaya meningkatkan mobilitas dan perekonomiannya.

Sedangkan pesawat angkut serbaguna CN235-220 dan NC212i dapat dijadikan sebagai platform utama dalam melakukan penjagaan kedaulatan negara dan transportasi pasukan dan logistik bagi Angkatan Udara DRC.

“Akan menjadi kesempatan yang baik bagi kedua negara untuk mempererat cooperation di bidang industri pertahanan, khususnya terhadap potensi Transfer of Knowledge melalui kegiatan training dan potensi pengadaan kedepannya,” kata Jean Piere Gombo Bemba.

Adapun berdasarkan penelitian intrnal PTDI, untuk 10 tahun ke depan terdapat potential replacement terhadap beberapa pesawat milik DRC yang telah berusia lebih dari 30 tahun dan dapat diganti dengan pesawat sekelas produk PTDI, terutama pesawat N219, CN235-220, dan NC212i.
.
Dalam rangka mendukung serviceability dan readiness pesawat, PTDI akan mendukung DRC dalam pelaksanaan Maintenance Support, baik dalam hal penyediaan spare parts, ground support equipment & tools, repair & overhaul, engineering modification, maupun technical services & training.

Hingga saat ini, PTDI sendiri telah berhasil menjual tujuh pesawat CN235 ke kawasan Afrika, yakni tiga unit untuk Senegal, satu unit untuk Guinea, satu unit untuk Burkina Faso. dan dua unit yang beroperasi di Mauritania dari program hibah UAE.

-RBS-

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago