AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tony Fernandes, CEO sekaligus pendiri maskapai AirAsia, bersiap lengser dari posisinya setelah lebih dari dua dekade memegang jabatan tersebut.
Tony membangun AirAsia pada September 2001 dengan membeli merek tersebut dari Pemerintah Malaysia hanya dengan 30 sen.
Sejak ditangani dirinya, AirAsia yang bermarkas di Kuala Lumpur tumbuh menjadi salah satu raksasa maskapai berbiaya rendah dan telah menarik jutaan orang di seluruh Asia untuk bepergian menggunakan AirAsia.
Sebelumnya, maskapai yang dibelinya tersebut hampir tidak dikenal sejak didirikan tahun 1996.
Mengenai rencana pengunduran dirinya, Fernandes belum menentukan waktu pastinya.
Ia mengatakan, terlebih dahulu akan mencari pengganti yang pas untuk menduduki jabatan CEO AirAsia, seperti diberitakan Bloomberg minggu ini.
Fernandes tidak mempermasalahkan dari mana CEO baru yang akan menggantikannya nanti.
AirAsia saat ini mengoperasikan 99 pesawat badan sempit buatan Airbus.
Menurut data ch-aviation.com, maskapai ini sedang menunggu tambahan 354 A321NX untuk memperkuat armadanya.
AirAsia menerbangi 66 rute di 18 negara. Grup ini juga menaungi maskapai mitra AirAsia India, AirAsia Filipina, Thai AirAsia, dan anak perusahaan penerbangan jarak jauh bertarif rendah, AirAsiaX.
-JDN-
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…