TNI AL

Kasal luncurkan Korvet VVIP KRI Bung Karno-369 produksi dalam negeri

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali meluncurkan Kapal Korvet VVIP KRI Bung Karno-369 di fasilitas PT Karimun Anugerah Sejati (KAS), Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (19/4).

Ini adalah Kapal Kepresidenan jenis korvet untuk menggantikan KRI Barakuda-633 (FPB-57) yang telah dioperasikan oleh TNI AL selama 30 tahun.

Kasal mengatakan, dengan selesainya pembangunan KRI Bung Karno oleh PT KAS merupakan tonggak sejarah dan kebanggaan tersendiri karena galangan kapal dalam negeri, yaitu PT KAS, berhasil mengembangkan teknologi industri pertahanan untuk mendukung kepentingan nasional.

“Hal ini tentunya menjadi solusi mengurangi ketergantungan dari negara lain dalam pengadaan alutsista TNI AL di masa yang akan datang,” kata Kasal kepada media.

KRI Bung Karno memiliki panjang 73 m dan diawaki oleh 45 orang. Kapal ini berukuran lebih besar dari Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 yang juga dibangun oleh PT KAS untuk TNI AL.

Kasal menambahkan, pengadaan korvet ini sekaligus merupakan manifestasi dari kebutuhan alutsista TNI AL, sesuai dengan perencanaan strategis.

Wilayah perairan Indonesia yang begitu luas, membutuhkan jumlah kapal striking force yang banyak. Sehingga pengadaan kapal korvet menjadi solusi dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, ujar Kasal.

KRI Bung Karno telah melalui popses first steel cutting, keel laying, dan ship naming serta telah melewati proses uji.

Kapal ini akan dikirimkan oleh PT KAS ke TNI AL pada bulan Juni mendatang. Proses penyerahannya akan dilaksanakan di Jakarta.

Kasal menyatakan, KRI Bung Karno dapat menjaga kedaulatan wilayah perairan di seluruh wilayah Indonesia, karena kapal ini dipersenjatai dan bersifat multifungsi.

Sebagai kapal protokol kepresidenan, kata Kasal, korvet ini akan dipersenjatai dengan meriam dan peluru kendali. Namun hal itu menyusul.

Kapal juga akan dilengkapi dengan sensor-sensor yang bisa mendeteksi segala jenis ancaman baik dari udara, permukaan, maupun bawah air.

KRI Bung Karno-369 memiliki panjang keseluruhan (LOA) 73 m, lebar 12 m, tinggi 5 m, bobot 650 ton, dan akomodasi untuk 55 Personel.

Kapal dapat melaju dengan kecepatan jelajah 20 knot serta kecepatan maksimum 24 knot.

Sejumlah persenjataan akan melengkapi kapal ini dengan kemampuan Anti Surface Warfare, Anti Air Warfare, Anti-Submarine Warfare, dan Electronic Warfare.

“Kapal ini juga mampu membawa heli sebagai sarana escape dari udara. KRI Bung Karno akan ditempatkan di Satuan Kapal Eskorta Komando Armada I,” ujar Kasal.

-Poetra-

Poetra

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago