Defence

Profesor di Australia menyarankan Filipina agar membangun pangkalan militer di Pulau Pag-asa Kepulauan Spratly

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Seorang profesor ahli pertahanan dan keamanan di Australia menyarankan agar Filipina membangun pangkalan militer di Pulau Pag-asa, Kepulauan Spratly.

Carlyle Thayer, Profesor Emeritus di Universitas New South Wales dan Akademi Angkatan Pertahanan Australia tersebut mengatakan, membuka pangkalan militer di Pulau Pag-asa akan menunjukkan kedaulatan Filipina atas wilayah tersebut.

Hal itu juga sebagai pesan kuat kepada China yang mengklaim semua pulau di kepulauan tersebut. Demikian dilansir The Defense Post (7/4).

Selain membangun pangkalan militer di Pag-asa, Thayer juga menyarankan agar Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memperkuat kerja sama militer dengan Australia dan Jepang.

Pulau Pag-asa secara internasional dikenal sebagai Pulau Thitu. Pulau ini memiliki luas 37,2 hektare dan didiami oleh oleh 400-an orang Filipina.

Ini adalah pulau terbesar kedua di Kepulauan Spratly dan pulau terbesar yang dikelola oleh Filipina.

Pulau Pag-asa terletak sekitar 500 km (310 mil) seblah barat Kota Puerto Princesa, Filipina.

Sebagai pusat administrasi Kota Madya Kalayaan di Provinsi Palawan, Filipina kota ini mengelola hampir 12 pulau kecil maupun pulau karang di Kepulauan Spratly.

Pulau Pag-asa memiliki dermaga angkatan laut dan jalur pendaratan, lapangan terbang, mercusuar, klinik, menara komunikasi, dan lainnya.

-JDN-

Jaden

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago